SURABAYA, FaktualNews.co – Para konten kreator video berdurasi pendek, semakin berpeluang meraup cuan atau duit setelah YouTube memastikan akan melanjutkan fitur Short dari versi beta-nya yang dirilis pada 18 Maret 2021 lalu.
Dilansir The Verge, Selasa (3/8/2021) YouTube akan membayar konten kreator hingga $10.000 per bulan untuk video populernya yang diunggah di Short.
Perusahaan tersebut berencana menggelontor dana $ 100 juta sepanjang tahun depan. Pembayaran pertama dilakukan pada bulan ini.
Dana sebesar itu adalah peluang dan bisa jadi sumber rezeki bagi pembuat konten.
Kendati demikian, YouTube tak serta merta membayar semua video yang diunggah si kreator. Perusahaan itu akan menilai sampai seberapa video tersebut menarik perhatian atau populer.
Popularitas yang bisa menghasilkan uang akan bergantung pada berapa banyak orang yang membuat dan menonton Shorts setiap bulan. Juga bergantung pada lokasi masing-masing penonton.
YouTube juga mengharuskan kwaslian video. Unggahan ulang dan video yang ditandai dengan tanda air dari platform lain — misalnya TikTok, Snapchat, atau Reels — tidak akan dihitung.
Sementara ini, monetisasi konten hanya berlaku di 10 wilayah di antaranya AS, Inggris, India, dan Brasil, antara lain.
YouTube mengatakan berencana untuk memperluas daftar itu “di masa depan.”
Pembuat konten secara tradisional dibayar di YouTube berdasarkan iklan yang ditayangkan di depan video mereka. YouTube, menghitung jumlah penayangan iklan dan jumlah uang yang mereka terima.
Namun di Shorts, YouTube tidak menjalankan iklan di depan video. YouTube membuat bentuk pembayaran alternatif untuk memberi penghargaan kepada pembuat konten.
Shorts Fund pada akhirnya akan diganti dengan “program monetisasi jangka panjang yang dapat diskalakan,” kata Neal Mohan, chief product officer YouTube, pada episode Decoder, Selasa (3/8/2021).
Skema pembayaran seperti ini menjadi semakin umum. TikTok dan Snapchat membayar pembuat konten berdasarkan popularitas video mereka, bukan berdasarkan iklan.
Kata Mohan, YouTube tidak akan mengharuskan pembuat konten menggunakan Shorts untuk meningkatkan keterlibatan mereka secara keseluruhan di platform.
“Tujuan kami di sana adalah untuk memberikan suara kepada setiap pencipta,” kata Mohan di Decoder.
“Jika pembuat konten ingin melakukannya melalui film dokumenter berdurasi dua jam tentang topik tertentu yang mereka sukai, maka YouTube harus menjadi tempatnya. Jika mereka ingin melakukannya melalui Short 15 detik, yang menggabungkan hit favorit mereka dari artis musik favorit mereka, mereka seharusnya bisa melakukannya,” jelas Mohan.