LUMAJANG, FaktualNews.co-Gunung Semeru teramati 1 kali mengeluarkan guguran lava dengan jarak luncur sekitar 200 meter ke arah Curah Kobokan.
Pusat guguran berada di bibir kawah juga terekam getaran banjir mulai Rabu (4/8/20201) pukul 22:30 WIB, dan masih berlangsung hingga malam hari pukul 00:00 WIB.
Petugas Pos Pantau Gunungapi Gunung Semeru di Gunung Sawur kecamatan Candipuro Yuda Prinardita Pura meminta masyarakat atau wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Kilometer arah bukaan kawah di sektor tenggara – selatan,.
“Selain itu juga mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” Yuda, Kamis (05/08/2021).
Dijelaskan Yuda, larangan tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas dikeluarkan karena saat ini suhunya masih tinggi. Sehingga perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
“Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” ucap Yuda.
Gunung Semeru yang saat ini pada level ll (waspada) hasil pengamatan meteorologi cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah utara. Suhu udara 20-22 °C. Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.
“Letusan terjadi 50 kali, Amplitudo 11-22 mm, durasi 80-190 detik. Guguran 1 kali, Amplitudo 2 mm, durasi 90 detik dan hembusan 10 kali, Amplitudo 4-10 mm, durasi 45-140 detik. Tektonik jauh 1 kali, Amplitudo 30 mm, S-P : 22 detik, durasi 85 detik)”, ucap Yuda melansir hasil pengamatannya.
Maka terjadinya getaran banjir atau lahar yang terekam 1 kali dengan amplitudo 24 mm, durasi 5400 detik disampaikan
KESDM, Badan Geologi, serta Pemerintahan Kabupaten Lumajang.