FaktualNews.co

Mengenali Produk Olahan Bawang Merah di Nganjuk, dari Gorengan Hingga Nastar

Kewirausahaan     Dibaca : 1987 kali Penulis:
Mengenali Produk Olahan Bawang Merah di Nganjuk, dari Gorengan Hingga Nastar
FaktualNews.co/Romza/

NGANJUK, FaktualNews.co – Kabupaten Nganjuk dikenal dengan banyaknya petani dan pedagang bawang merah. Namun hingga saat ini, bawang merah masih dijual dalam bentuk mentah ke daerah lain. Di tengah persaingan pasar yang ketat, ternyata ada pegiat usaha yang membuat bawang merah menjadi abon, cokies, nastar, stik hingga acar.

Salah satunya adalah M Yazid pria asal Desa Bagor Kulon, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk.Ia merupakan pemilik Usaha Dagang Maju Bersama. Produknya, berupa varian olahan dari bawang merah di Nganjuk.

“Saya coba mengembangkan olahan bawang merah. Karena kita lihat potensi di Nganjuk ini banyak bawang merah,” kata M Yazid, Kamis (05/08/2021) kemarin.

Menurut Yazid, potensi bawang merah ini belum bisa dikembangkan secara maksimal. Selain itu, hasil panen petani di tempatnya, lebih banyak diambil oleh pedagang dari daerah lain.

Dia pun berinisiatif mengolah produk pasca panen. “Bawang merah goreng ini tidak hanya dibuat masak, tapi bisa dibuat untuk camilan,” ungkapnya.

Di tangannya, bawang merah berjenis Bauji dan Thailand itu, diolah menjadi produk beragam. Diantaranya, bawang merah goreng, cookies, nastar, stik, acar, kerupuk hingga abon banglee.

Bahkan kedepan, ia berencana akan membuat brownis dari bawang merah. Setiap produk olahannya, kadar minyak hilang 90 persen atau hampir tidak ada minyak.

Tak hanya itu, Yazid juga bergerak ke pemberdayaan UMKM di Nganjuk. Berawal dari 4 UKM yang dilatih, saat ini berkembang menjadi 20 UKM dengan berbagai merk.

Dia mengajak masyarakat untuk mengembangkan nilai jual dari setiap produk, dengan cara mengamati produk, meniru dan memodifikasi nilai pembedanya.

Sebelum pandemi, produknya mampu menembus pasar modern hingga ke kancah Nasional dan Regional Jawa Timur. Namun akibat pandemi, ia mengurangi produksi olahahnya.

Produksinya dalam 1 bulan saat itu, bisa mencapai 1 ton bawang merah. Sedangkan omset sebelum pandemi, 1 bulan bisa sampai 50 hingga 60 juta.

Kepada pegiat usaha kecil dan menengah, dia berpesan agar tetap semangat di masa pandemi. Dia menyakini, kalau masa sulit ini akan berlalu.

Kepada pemerintah, dia berharap, semua instansi bisa ikut membantu UMKM di Nganjuk. Kemudian memberikan stimulus berupa bantuan, supaya mereka segera pulih.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid