Pariwisata Tutup Selama PPKM, Bupati Mojokerto Optimis Bisa Segera Buka Kembali
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pedagang Kaki Lima di kawasan wisata Desa Padusan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu yang terdampak akibat penutupan tempat wisata saat PPKM Darurat hingga Level 4.
Melihat kondisi itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan memikirkan strategi agar tempat wisata segara bisa dibuka.
Demikian, dikatakan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati usai menyerahkan 270 paket sembako untuk warga terdampak PPKM di Desa Claket dan 100 paket untuk warga Desa Padusan Kecamatan Pacet, Jumat (6/8/2021).
Ikfina mengatakan, optimis pariwisata di Kabupaten Mojokerto bisa dibuka segera. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan kerjasama lintas sektoral dan membutuhkan kedisiplinan masyarakat dalam menjalani prokes.
“Memang kita harus memikirkan strategi, bagaiamana wisata ini tetap buka meskipun pandemi masih ada. Tentunya dengan warna dan situasi yang berbeda,” katanya.
Pihaknya tidak ingin terjadi keramaian di kawasan wisata karena sangat berisiko penularan Covid-19.
“Kalau penularan terjadi saat membuka masker dan tidak jaga jarak, berarti wajah tempat wisata kita harus diatur bagaimana supaya prokes-prokes itu bisa diterapkan. Di sentra kuliner juga harus difasilitasi penyekat. Harus ada terobosan dan inovasi, agar kita bisa bersahabat dengan covid,” jelas Ikfina.
Ia juga mengajak warga masyarakat agar jangan berharap pandemi Covid-19 segera pergi. Alasannya kuat, bupati ingin tercipta perubahan pola pikir di masyarakat dari ‘menunggu’ menjadi ‘berusaha menyesuaikan’.
Selain langkah percepatan vaksinasi, bupati mendorong warga masyarakat bisa hidup tetap produktif, ulet namun tetap aman dari Covid-19.
“Bukan tanpa sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sendiri bahkan belum bisa memprediksi kapan pandemi ini pergi. Virus Covid-19 bisa saja berubah sifat dari pandemik, menjadi endemik layaknya flu biasa. Dengan kata lain, manusia lah yang harus bisa beradaptasi atau hidup menyesuaikan keadaan,” tandas Bupati perempuan pertama di Mojokerto ini.
Ikfina menambahkan, penutupan tempat wisata mulai 3 Juni 2021 memang berdampak bagi para PKL ataupun warga yang biasanya menjaga parkiran di tempat wisata.
“Kita tahu ini (sembako) tidak akan bisa menggantikan pendapatan yang masyarakat terima kalai mereka tetap bekerja. Tapi bagaimanapun pandemi Covid-19 ini tanggung jawab kita untuk melakukan upaya mencegah penularan,” imbuhnya.