FaktualNews.co

Membanggakan, Guru SDN di Surabaya Jadi Wasit Bulutangkis di Olimpiade Tokyo

Olahraga     Dibaca : 685 kali Penulis:
Membanggakan, Guru SDN di Surabaya Jadi Wasit Bulutangkis di Olimpiade Tokyo
FaktualNews.co/istimewa
Qomarul Lailah

SURABAYA, FaktualNews.co – Qomarul Lailah atau akrab disapa Lia, perempuan kelahiran Surabaya 24 September 1977, guru Bahasa Inggris SDN Sawunggaling 1 Surabaya, terpilih menjadi wasit badminton atau bulutangkis di Olimpiade 2020 di Tokyo, yang resmi ditutup hari ini, Minggu (8/8/2021).

Melihat prestasi itu, Kepala Bidang (Kabid) Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, M Aries Hilmi, mengaku bangga.

Bagi dia, dengan pengalaman yang diraih tersebut dapat dapat menumbuhkan semangat baru baik guru maupun pelajar yang ada di Kota Pahlawan.

“Jadi memang luar biasa ada guru kita yang menjadi wasit di event internasional. Semangat inilah yang kita harapkan dan mampu mewarnai guru-guru di Kota Pahlawan,” kata M Aries Hilmi, Minggu (8/8/2021).

M Aries Hilmi menjelaskan, sebenarnya sosok Qomarul Lailah ini sudah beberapa kali menjadi wasit internasional. Karirnya dalam dunia perwasitan dimulai sejak 2000, waktu dirinya masih menjadi guru tenaga kontrak di salah satu SD di Surabaya.

Kemudian seiring berjalannya waktu, dengan berbagai prosesnya Lia berhasil memimpin jalannya berbagai pertandingan badminton atau bulutangkis di kancah internasional.

“Tentunya ini menjadi kebanggaan buat kami semua. Bahwa tidak ada yang tidak mungkin apabila kita bersungguh-sungguh dan mengembangkan apapun yang kita miliki,” lanjutnya.

Selain itu, M Aries Hilmi berharap, Lia dapat membagikan pengalamannya atas pencapaiannya dengan mengimplementasikan di tempat dirinya mengajar. Hal ini menjadi penting dilakukan, agar semangat itu menular kepada para pelajar di Kota Pahlawan.

“Yang paling penting apapun kita kembangkan dan bersungguh-sungguh, karena ini bisa menjadi percontohan bagi para pelajar khususnya di SDN Sawunggaling 1,” papar dia.

Sedangkan Qomarul Lailah menceritakan pengalamannya saat kali pertama menjadi wasit. Awalnya dia mengaku tidak tertarik menjadi wasit lantaran tak memahami olahraga badminton.

Akan tetapi, setelah mendapatkan cukup banyak pengetahuan, Lia menjadi tertarik untuk mencoba ikut pelatihan dan menjalani ujian tingkat provinsi.

“Sampai para pemain berteriak kok begitu wasitnya, ada yang bilang ini wasit lulusan mana harus sekolah wasit lagi. Lalu dengan tetap optimistis saya terus belajar hingga saya terus membaca buku berjudul Law of Badminton. Dan buku itu memang segala aturan dan instruksi dalam Bahasa Inggris,” papar dia.

Sampai saat ini, Lia terus berjuang mengikuti berbagai ujian nasional di berbagai ajang. Seiring perjalanannya, Lia semakin melejit dalam dunia perwasitan. Namun begitu, ia tak melupakan kewajibannya menjadi pendidik SD mata pelajaran Bahasa Inggris.

Menariknya, Lia menjelaskan seluruh ilmu yang diperolehnya, juga diimplementasikan di sekolah tempatnya mengajar.

Ia pun mengaku anak-anak tersebut selalu dilatih selalu agar selalu disiplin, percaya diri dan pantang menyerah. Menurut dia, itu yang menjadi poin pentingnya dalam meraih kesuksesan.

“Ternyata itu betul-betul terjadi ketika kita menerapkan tiga hal itu akan memudahkan kita mencapai banyak hal. Makanya saya ajarkan kepada anak didik saya sedini mungkin,” ungkap dia.

Dia berharap generasi penerus bangsa khususnya Arek-arek Suroboyo semakin gigih dan pantang menyerah dalam mewujudkan cita-citanya.

Terakhir lia pun berterima kasih kepada berbagai pihak atasnya kesempatan yang diberikan, termasuk Dispendik Kota Surabaya.

“Terima kasih juga untuk Kepala Sekolah SDN Sawunggaling 1 Bu Sri Kis Untari dan semua pihak, matur nuwun sekali lagi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah