FaktualNews.co

Omzet Anjlok, Penjual Ponsel di Jember Ini Masih Bisa Berbagi Ratusan Nasbung

Sosial Budaya     Dibaca : 884 kali Penulis:
Omzet Anjlok, Penjual Ponsel di Jember Ini Masih Bisa Berbagi Ratusan Nasbung
FaktualNews.co/hatta
Pembagian nasi bungkus untuk makan siang, bagi warga terdampak PPKM Darurat.

JEMBER, FaktualNews.co – Sebuah perusahaan swasta penjual aksesoris dan telepon seluler (ponsel) di Jember mengakui penurunan omzet sebesar 50 persen.

Kendati demikian perusahaan ini masih membagikan nasi bungkus (nasbung) untuk makan siang di Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Jember, Minggu (8/8/2021).

Pembagian nasi bungkus itu ditujukan bagi tukang parkir, pengemudi ojek online (ojol), sopir, dan penumpang angkutan kota yang melintas di jalan setempat.

“Kondisi saat ini (bagi penjualan Ponsel) cukup berdampak, bahkan menurun drastis. Hampir 50 persen dari Kondisi normal. Terlebih lagi di kondisi PPKM Darurat ini,” kata Store Leader Group Erafone Jember, Jatim 1, Ahmad Khoiron Anam di sela membagikan nasi bungkus.

Namun, kata Anam, pihaknya mengaku masih beruntung. Meskipun terdampak tidak membuat kesulitan dalam menjual produk aksesoris atau ponsel.

Pasalnya, kata Anam, ponsel masih dibutuhkan masyarakat, juga adanya penjualan dengan sistem kredit.

“Namun demikian, kita akui untuk kredit ponsel juga dialami kesulitan oleh masyarakat. Karena susah untuk membayar cicilan. Sehingga kita juga jemput bola dengan menjualnya (ponsel itu) dengan membuka gerai di pinggiran jalan,” imbuhnya.

Sebagai bentuk perhatian terhadap sesama, perusahaan ponsel ternama itu melakukan kegiatan membagikan nasi bungkus makan siang.

“Kami membagikan kurang lebih 200 bungkus nasi makan siang ini dalam konsep Warung Gratis, kami tujukan bagi masyarakat yang terdampak pandemi,” kata Anam.

Saat kondisi pandemi ini, kata Anam, masyarakat dirasa sulit untuk mencari penghasilan.

“Setidaknya (dengan membagikan bungkus nasi gratis) bisa membantu warga,” katanya.

Sengaja pembagian dilakukan saat jam makan siang. Karena dampak pandemi tidak hanya kesulitan untuk mendapatkan makan saat pagi atau malam hari.

“Menurut kami kondisi saat ini sulit makan. Target kami ojol, sopir angkot lin (angkutan kota khas Jember), tukang parkir, termasuk pengendara lainnya,” ujarnya.

Hariyanto, tukang parkir di Jalan Gajah Mada, mengatakan, dampak pandemi ditambah penerapan PPKM darurat menambah persoalan bagi dirinya.

“Dampak pandemi dan PPKM ini menambah persoalan untuk mendapatkan penghasilan. Alhamdulillah bantuan nasi bungkus untuk makan siang ini,” kata Hariyanto.

Hariyanto mengaku penghasilannya anjlok drastis. “Drastis, biasanya minimal 20 mobil sehari, sekarang hanya dua kadang 3 mobil. Motor sama sekali tidak ada. Ya semoga pandemi ini berakhir. Sulit untuk cari uang,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah