JOMBANG, FaktualNews.co – Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Jombang gelontorkan ratusan bantuan sembako untuk yatim korban covid 19 Jombang.
Ratusan paket sembako tersebut terdiri dari beras 5 kilogram, ikan patin 1 kg, ayam beku 1 kg dan paket sosis dan bakso beku seberat 1 kilogram.
“Sasaran adalah ratusan anak yatim dan piatu baru yang orang tuanya menjadi korban pandemi covid 19. bekerja sama dengan upzis NU dan ranting ansor, kita lakukan pendataan terhadap anak-anak kita yang menjadi yatim akibat pandemi covid 19 ini,” ungkap Zulfikar Damam Ikhwanto, ketua PC GP Ansor Jombang.
Dengan menggandeng AFCO (agung family Corporation), salah satu perusahan nasional asli Jombang yang bergerak di bidang pengolahan makanan beku, sebanyak 700 lebih paket bantuan sembako tersebut di bagikan untuk anak yatim dan kalangan pedagang kaki lima yang juga terdampak pandemi ini.
Pembagian di lakukan secara serentak pada kamis siang (12/08/2021) di sejumlah titik, terpusat di sentra pkl jalan dr Sutomo Jombang dan sejumlah kantor MWC NU di beberapa kecamatan di wilayah jombang.
”ini bagian ikhtiar kami, sinergi dengan unsur pengusaha, berbagi dan berkhidmat untuk umat di tengah pandemi saat ini,” terang pria yang akrab dengan sapaan Gus Antok tersebut.
Zaenal fanani, perwakilan managemen AFCO berharap sinergi bersama Ansor ini terus berlanjut setiap bulan. “kita sangat berharap kesinambungan sinergitas bersama Ansor terus terbangun dalam berkhidmad untuk negeri dan umat,” ungkapnya.
Diharapkan bantuan paket sembako ini bisa mengurangi beban yang di derita warga kurang mampu dalam menghadap pandemi saat ini.
Sementara itu, Abdur Rokhim, ketua paguyuban PKL alon-alon Jombang mengaku sangat antusias menyambut program bantuan sembako ini. Sebanyak 250 anggota pkl alon alon, kusuma bangsa dan jl dr Sutomo menjadi sasaran penerima bantuan ini.
“kita sangat berterima kasih kepada Ansor dan AFCO, bantuan ini sangat berarti bagi kami di tengah situasi sulit saat ini,” tandas pkl yang biasa berjualan aneka stiker di alon alon Jombang ini.
Sementara untuk menghindari kerumunan massa, pembagian di lakukan dengan terjadwal dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Selain bermasker, penerapan jarak antrian juga di lakukan dengan pengawasan ketat anggota banser di lokasi pembagian.