SURABAYA, FaktualNews.co – Vaksinasi Covid-19 dosis ke-2 bagi pelajar Surabaya, di Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, Surabaya berlangsung ricuh, Kamis (12/8/2021).
Para orang tua (ortu) memprotes panitia penyelenggara karena menganggap tidak becus mengatur antrean.
Kericuhan bermula, ketika sejumlah orang tua dan wali murid protes dengan pengaturan giliran antrean. Kerap terjadi mereka yang sudah antre lama, diserobot pengantre baru.
Selain aturan antrean yang tidak jelas, vaksinasi dosis kedua bagi pelajar yang diselenggarakan Pemkot Surabaya, melalui Dinas Pendidikan, juga menimbulkan kerumunan yang dikhawatirkan jutru menyebabkan penularan Covid-19.
Jeani, salah satu wali murid menyebutkan, seharusnya panitia dapat melaksanakan vaksinasi sesuai jam undangan yang diterima oleh para pelajar peserta vaksinasi.
“Panitia pelaksana vaksinasi tidak bisa mengatur dengan baik, sehingga vaksinasi amburadol. Apalagi terjadi kerumunan yang bisa menyebabkan penularan Covid-19,” kata Jaeni, dengan nada geram, Kamis (12/8/2021) siang.
“Tadi saya di sini sejak jam 7 pagi, tapi sampai saat ini belum bisa masuk menerima vaksinasi bagi anak saya,” tambahnya.
Sedangkan Denis, wali murid yang lain mengungkapkan, kerumunan ini sangat berbahaya. “Coba lihat mas kerumunan itu, sangat bahaya terjadi penularan Covid-19,” sebutnya.
Sementara terkait membludaknya peserta vaksinasi di Islamic Center, Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Supomo menyebutkan, pihaknya memohon maaf atas kejadian tersebut.
“Pemkot akan melakukan evaluasi setiap penyelenggaraan vaksinasi yang diadakan di Surabaya. Termasuk vaksinasi pelajar yang dilaksanakan pada hari ini,” cetusnya.
Sementara itu vaksinasi dosis kedua ini bagi pelajar di Islamic Center ini diikuti oleh 5. 558 peserta. Khususnya pelajar SD sampai SMP, dengan rentan usia 12 sampai 17 tahun.