FaktualNews.co

Kerasukan Roh Leluhur, Warga Banyuwangi Minta Tradisi Keboan Digelar

Sosial Budaya     Dibaca : 680 kali Penulis:
Kerasukan Roh Leluhur, Warga Banyuwangi Minta Tradisi Keboan Digelar
FaktualNews/Abdul Konik/

BANYUWANGI, FaktualNews.co – Setiap bulan Asyura (suro) di Desa Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi selalu ada tradisi unik yang bernama Keboan. Dimana sebelum di adakan adat tersebut, ada warga yang kerasukan atau di masuki arwah leluhurnya yang meminta untuk di laksanakan adat keboan.

Di tahun ini, sama seperti tahun sebelumnya bersamaan dengan aturan pemerintah dengan adanya PPKM, warga Desa Aliyan mendadak banyak yang kerasukan arwah leluhur dengan meminta adanya ritual keboan meskipun sederhana hanya selametan saja di tempat yang di anggap sakral yakni di makam Mbah buyut Wongso Kenongo yang masih dalam lingkup Desa Adat Aliyan.

“Jarene enek selametan, tak enteni gak Onok, ayo pak lurah tak enteni, masio sederhana kudu onok Ben gak akeh wong wong seng teko pak, saksenono pak, Ben selamet Kabeh rakyate sampean pak, (katanya ada selametan, saya tunggu tidak ada datang, ayo pak saya tunggu meskipun sederhana, supaya tidak banyak warga yang datang, bapak jadi saksinya, supaya aman masyarakat nya desa ini)” ucap Salehen warga yang kerasukan leluhur desa adat yang mendatangi kediaman kepala desa Aliyan.

Anton Sujarwo Kepala Desa Aliyan mengatakan mulai tadi malam banyak warga yang kerasukan arwah leluhur, dan meminta untuk di adakan ritual.

“Mulai tadi malam hingga tadi pagi banyak yang kerasukan dan meminta untuk datang ke makam Mbah buyut Wongso Kenongo, akhirnya hari ini kami datangi bersama sesepuh desa untuk mengadakan selametan secara sederhana,” Katanya (13/8/2021).

Untuk selanjutnya, rencananya pada hari Minggu akan di adakan bersih desa dengan selametan di depan rumah masing masing dengan menerapkan ProKes dan tidak berkerumun.

“Hari Minggu kita laksanakan bersih desa dengan mengadakan selametan di depan rumah masing masing dengan menerapkan ProKes, memang setiap bulan suro kita adakan adat seperti ini, karena ini memang adat sudah turun temurun dan tidak di buat buat maka kita laksanakan sesuai permintaan leluhur, hanya saja sederhana tidak seperti tahun tahun sebelumnya,” tambahnya.

Ia berharap dengan adanya bersih desa, masyarakat bisa aman dan di jauhkan dari penyakit, serta wabah covid 19 segera hilang.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid