SITUBONDO, FaktualNews.co – Selain berdampak terhadap hampir semua sektor usaha, pandemi Covid-19 juga mengakibatkan 175 anak di Situbondo kehilangan orang tua (ortu).
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (DP3A) Situbondo melalui Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak, Ainur Ridla Kurniawan mengatakan, sejak pandemi Covid-19 tahun 2020 hingga pertengahan Agustus 2021, tercatat 175 kehilangan orang tuanya, yang meninggal akibat Covid-19.
“Untuk itu, kami akan memberikan pendampingan dan bantuan kepada anak yatim piatu. Kami juga selalu berkoordinasi dengan semua pihak untuk menjamin pemenuhan hak anak, yaitu hak dasar dan hak khusus, disesuaikan umur,” kata Ridla, Jumat (13/8/2021).
Ridla menjelaskan, dari total 175 anak yang kehilangan orang tuanya, terbanyak berada di Kecamatan Kota yakni 40 anak, kemudian Kecamatan Panji 12 anak, Kecamatan Banyuglugur 9 anak, Kecamatan Kendit dan Besuki, masing-masing 7 anak.
“Untuk Kecamatan Arjasa 5 anak, Asembagus 2 anak, Jangkar 5 anak dan Kecamatan Mangaran 3 anak. Kecamatan Mlandingan 6 anak, Kecamatan Suboh 1 anak, dan jumlah yang belum terkonfirmasi sebanyak 78 anak,” imbuhnya.
Ridla mengatakan, khusus anak yatim piatu terdampak Covid-19 di Kecamatan Kendit, membutuhkan perhatian dan pendampingan khusus, mengingat usianya yang balita.
“Karena anak di Kecamatan Kendit masih berumur antara 4 hingga 5 tahun, sehingga anak tersebut perlu pendampingan dan penanganan khusus,” paparnya.
Ridla menegaskan, anak yatim piatu itu perlu diperhatikan adalah pengasuhan bagi anak tersebut, yang paling baik adalah keluarga besarnya. Bila pengasuhan dari keluarga besar tidak memungkin, bisa di ambil alternatif wali atau orang tua angkat.
“Selain itu, juga dapat diarahkan ke lembaga pengasuhan anak seperti LKSA, Panti Asuhan, atau lembaga sejenisnya,” pungkasnya.