Kewirausahaan

Sejumlah Kesalahan Pebisnis Muda yang Harus Dihindari Jika Ingin Sukses

Faktualnews.co – Menjadi sukses di usia muda memang menjadi impian banyak orang, terutama di kalangan milenial yang mulai banyak menggeluti di dunia bisnis.

Namun membangun bisnis ini, bukanlah hal mudah. Perlu usaha dan kerja keras yang harus dilakukan.

Dilansir dari merdeka.com, dalam menjalankan bisnis, beberapa pengusaha seringkali tidak menyadari dan memahami dengan apa yang dilakukannya. Terkadang apa yang mereka perbuat itu justru adalah sebuah kesalahan yang seharusnya dihindari.

Oleh karena itu, sebagai pengusaha baru atau bahkan sudah berpengalaman, simaklah beberapa kesalahan pengusaha yang harus dihindari ini agar bisa menjalankan bisnis dengan baik.

1. Cepat menyerah

Sebagai seorang pengusaha, jangan pernah mudah menyerah. Saahil Goel, seorang CEO dan salah satu pendiri dari Shiprocket mengatakan, “Ekosistem startup itu menantang, dimana ada masalah baru yang harus diselesaikan setiap harinya. Ketahanan perlu dikembangkan untuk bertahan agar bisa melalui masa-masa sulit itu.”

Menurutnya, seseorang harus fokus membangun produk yang mampu memecahkan masalah dan memiliki kesesuaian pasar produk yang baik. “Teruslah berinovasi dan iterasi produk sampai Anda menemukan ini. Jangan menyerah!” kata Goel.

2. Sering mempekerjakan dan memecat

Seorang pengusaha pun tidak boleh asal memutuskan kerja begitu saja, apalagi jika itu dalam sebuah tim.

“Jika Anda ingin mempekerjakan dan tak lama memecatnya, berada dalam ketidakstabilan pekerjaan. Tetapi, bertahan terlalu lama juga bukan ide yang bagus. Karena jika melakukannya, hal itu hanya akan menggembungkan perusahaan baru anda yang kemudian justru akan membuat perusahaan anda mati secara perlahan,” ujar Kausambi Manjita, salah satu pendiri dan CEO, Mason.

Seorang CEO harus mampu belajar untuk menyeimbangkan kedua hal itu.

3. Menolak perubahan

Menjadi seorang pengusaha juga jangan sampai hanya menggunakan satu peraturan saja. Ambil contoh saat ini terkait adanya pandemi. Pasti keadaan akan berubah karena tidak memungkinkan untuk bekerja di kantor.

“Kelangsungan hidup bisnis adalah yang terpenting bahkan jika produk atau rencana bisnis perlu diubah, demi kelangsungan hidup. Banyak perusahaan memanfaatkan kompetensi mereka untuk membangun lini bisnis terbaik selama ini.” kata Padmaja Ruparel, mitra pendiri IAN Fund dan salah satu pendiri Indian Angel Network.

4. Terlalu memikirkan uang Dibanding SDM

Tidak heran bahwa pengusaha atau wiraswasta menghabiskan sebagian besar waktunya untuk meningkatkan keterampilan mereka sendiri. Bahkan sudah berkontribusi kepada perusahaan sejak awal. Namun, hal itu seharusnya tidak membuat mereka memiliki saham yang lebih tinggi sendirian.

Sebaiknya, berbagi ekuitas dengan orang-orang penting lain yang juga berkontribusi dalam pertumbuhan perusahaan. Hal itu juga penting dan harus menjadi perhatian.

“Lakukan diskusi terbuka dan jujur dengan tim dibanding memusatkan semua pikiran Anda pada keuntungan,” tambah Manjita.

5. Mengelola karyawan secara mikro

Micromanaging bisa berefek negatif untuk karyawan. Hal ini bahkan dianggap sebagai sifat yang buruk dari seorang pemimpin bisnis.

Melimpahkan wewenang kepada karyawan dan kemampuan pengambilan keputusan kepada pemimpin tim dapat sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas. Seperti yang dikatakan salah satu pendiri Appel Steve Jobs, “Tidak masuk akal untuk mempekerjakan orang-orang pintar dan kemudian memberitahu mereka apa yang harus dilakukan. Kami mempekerjakan orang-orang pintar sehingga mereka dapat memberi tahu kami apa yang harus dilakukan.”