BANYUWANGI, FaktualNews.co – Pemerintah Desa (Pemdes) Aliyan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, akhirnya mengizinkan warga setempat menggelar ritual adat Keboan dengan selamatan di jalan secara sederhana, untuk bersih desa, Minggu (15/8/2021).
Selamatan digelar setelah tiga hari lalu banyak warga kesurupan yang meminta diadakan ritual Keboan secara sederhana dan berlangsung singkat di Desa Aliyan, demi keselamatan warga desa setempat.
Sebelum selamatan sudah ada warga yang kesurupan menjadi bertingkah laku layaknya kerbau, dan mengaku ingin keliling desa serta areal persawahan.
Kepala Desa Aliyan Anton Sujarwo mengatakan hal tersebut tidak disangka-sangka dan tidak dibuat-buat. Tiba-tiba sejak Jumat lalu banyak warga kesurupan meminta diadakan ritual Keboan seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Memang ritual ini sudah ada sejak nenek moyang, peninggalan leluhur. Maka dari itu hingga hari ini pun tidak bisa dihilangkan atau ditolak. Kami sudah mengimbau kepada masyarakat tidak diadakan ritual apapun di masa PPKM, atau digelar secara sederhana saja,” katanya.
Akan tetapi setelah selamatan usai, semakin banyak yang kesurupan mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu warga setempat, sehingga warga pun membludak dan tidak bisa dibendung lagi.
“Mau bagaimana lagi. Kami sudah mewanti-wanti untuk tetap jaga jarak, tapi kalau urusan kesurupan bagaimana mau jaga jarak. Yang penting tetap saya umumkan untuk mematuhi prokes,” imbuhnya.
Setiap tahun di bulan Suro, di Desa Aliyan sendiri selalu digelar tradisi atau ritual Keboan.
Sebelum ritual digelar terjadi kesurupan massal tepatnya di bulan syuro atau Muharram. Hal tersebut tiba-tiba saja terjadi.
Tradisi adat tersebut konon sudah ada sejak zaman kerajaan peninggalan dari Mbah Buyut sesepuh Desa Aliyan.