FaktualNews.co

Anggota DPRD Jatim Minta Pemerintah Peduli Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Parlemen     Dibaca : 475 kali Penulis:
Anggota DPRD Jatim Minta Pemerintah Peduli Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
FaktualNews.co/Istimewa//
Ilsutrasi anak yatim piatu korban Covid-19.

SURABAYA, FaktualNews.co – Anggota Komisi E DPRD Jatim, Hartoyo, meminta pemerintah di daerah memedulikan nasib anak yatim piatu yang menjadi korban Covid-19.

Karena diketahui, di Jawa Timur saat ini ada lebih dari lima ribu anak mendadak yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia akibat Covid-19.

Hartoyo menyampaikan, kepedulian itu bisa dilakukan dengan cara menanggung biaya hidup berupa makan dan minum, tempat tinggal hingga pendidikan.

“Anak anak kan perlu biaya, baik itu kehidupan makan, kehidupan sehari hari, apalagi pendidikan,” ujarnya, Senin (16/8/2021).

Oleh karena itu, politisi Partai Demokrat ini mendesak kepada Bupati maupun Walikota di seluruh Jawa Timur segera mendata anak yatim piatu korban Covid-19. Supaya mereka segera mendapat bantuan pemerintah.

“Saya berharap, nanti Gubernur bisa mengundang Bupati Walikota untuk mendata, bagi anak anak (yatim piatu) yang ditinggalkan karena Covid-19,” lanjutnya.

Hartoyo menyebut, akan ada anggaran khusus untuk membantu anak yatim piatu korban Covid-19 tersebut. Sehingga ia berharap dengan bantuan yang diberikan, tidak akan ada lagi anak yatim piatu yang terlantar usai ditinggal orang tuanya karena Covid-19.

“Ada semacam prioritas masalah pendidikan, itu diprioritaskan, supaya gratis ya, kan itu ada mitra warga ya, itu salah satu untuk membantu yang kurang mampu,” tandas dia.

Ditemui terpisah, Kepala Dinas Sosial Jatim M Alwi menegaskan, pihaknya bersama-sama pemerintah di daerah telah menyiapkan rumah singgah bagi anak yatim piatu korban Covid-19 untuk menjamin hidupnya tidak terlantar.

Pun dengan kelangsungan pendidikan anak yatim piatu korban Covid-19 juga dikatakan M Alwi, telah dijamin oleh pemerintah.

“Prinsipnya, anak (yatim piatu korban Covid-19 gak boleh berhenti sekolah, harus tetap sekolah. Kami punya UPT, kami ada kerjasama dengan LKS panti-panti itu, nanti akan kami komunikasikan. Kalau panti kami masih mencukupi mereka akan kami taruh di panti kami,” pungkasnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin