FaktualNews.co

Situs Ndalem Pojok Kediri, Rumah Tempat Bung Karno Dirawat dan Diganti Nama

Sosial Budaya     Dibaca : 1903 kali Penulis:
Situs Ndalem Pojok Kediri, Rumah Tempat Bung Karno Dirawat dan Diganti Nama
FaktualNews.co/Moh Muajijin
Kamar tidur Kusno (Soekarno kecil)

KEDIRI, FaktualNews. Co – Hari ini tepat 76 tahun silam, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pahlawan sekaligus presiden pertama Indonesia ini, lahir di Surabaya 6 Juni 1901.

Namun Soekarno juga memiliki rumah di Kediri, yang dikenal sebagai Ndalem Pojok Di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

Di tempat inilah, Kusno (Soekarno kecil) diasuh oleh ayah angkatnya yang bernama Raden Sumosewojo. Dan di rumah Ndalem Pojok inilah proses pergantian nama Kusno menjadi Soekarno.

Penggantian nama itu merupakan salah satu syarat bagi kesembuhan Soekarno kecil yang sakit-sakitan.

“Kusno (Soekarno kecil) diasuh Raden Sumosewojo. Saat itu Kusno kecil sakit-sakitan dan sesuai petunjuk dari ‘orang pintar’, Kusno harus diruwat dan diganti namanya menjadi Karno, mengambil nama tokoh dalam kisah Bharata Yudha, ‘Karna’ dan kemudian ditambahkan awalan ‘Su’ atau ‘Soe’ dalam ejaan lama, yang berarti ‘baik’,” Terang Kushartono, Ketua Harian Persada Soekarno Ndalem Pojok Kediri.

Kedua orang-tua Kusno kecil RM Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu lalu pergi ke Desa Pojok guna menemui Mas Mendung, orang pintar tersebut.

Namun saat Soekemi dan Mas Mendung bertatap muka, keduanya langsung berpelukan, karena ternyata mereka masih memiliki hubungan kekerabatan.

Mas Mendung ternyata adalah nama samaran dari RM Panji Soemosewojo yang ibunya masih merupakan kerabat dari ayah Soekemi, kakek Bung Karno. Di rumah itu, upacara selamatan penggantian nama dari Kusno menjadi Soekarno dilangsungkan.

“Kusno kecil dan kedua orangtuanya kemudian tinggal di Desa Pojok selama Proses penyembuhan Kusno kecil. Kusno kecil mendapatkan perawatan dari Raden Sumosewojo, ayah angkat Koesno pada umur 2-5 tahun, yakni sekitar tahun 1903 – 1906,” tambah Kushartono.

Menurut Kushartono, yang juga cucu dari Sumosewojo ini, Ndalem Pojok memiliki nuansa tempo dulu yang kental. Di ruang tamu itu pula terdapat sebuah etalase yang memajang koleksi Bung Karno.
Selain itu juga banyak foto BK terpajang di dinding dalam ruangan.

“Beberapa koleksi milik Bung Karno juga masih tersimpan rapi. Seperti tongkat, tasbih, wayang, dan buku-buku yang pernah dibaca serta buku-buku tentang diri Bung Karno. Lalu rumah bagian belakang berdinding kayu, atapnya yang tinggi dan jendela besar yang menjadi ciri khas rumah era abad-18. Juga ada sebuah kamar yang diyakini pernah ditiduri Bung Karno,” tambah Kushartono.

Bung Karno dan kedua orang tuanya tinggal di rumah Soemosewojo, selama waktu yang dibutuhkan untuk pengobatan untuk Bung Karno. Dan sejak itu, Ndalem Pojok menjadi rumah kedua bagi Bung Karno.

Yayasan Bung Karno yang diketuai oleh Guntur Soekarnoputra lalu menetapkan Ndalem Pojok sebagai situs Persada Soekarno (istilah untuk menyebut tempat-tempat bersejarah dalam hidup Bung Karno) pada 2015. Dua tahun kemudian, pada 2018, Pemkab Kediri menetapkan Ndalem Pojok sebagai situs Cagar Budaya.(aji)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah