Kesehatan

Mengenali Fetish, Kelainan Seksual, Ciri-ciri dan Penyebabnya

FaktualNews.co – Warganet dihebohkan dengan adanya sejumlah model yang jadi korban Fetish mukena di Malang. Lalu, apa itu Fetish?

Dilansir dari merdeka.com, orang dengan gangguan fetish akan memiliki ketertarikan seksual intens pada benda mati. Selain dipengaruhi oleh faktor psikologis seseorang, orang dengan kondisi ini juga mendapatkan gangguan secara klinis.

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan fetish dan bagaimana cara mencegahnya? Simak ulasannya yang di lansir dari Psychology Today.

Mengenali Fetish

Fetish adalah kelainan seksual yang menyebabkan penderitanya memiliki gairah seksual terhadap benda mati, seperti kain jarik, celana, sepatu, dan benda mati lainnya. Orang dengan gangguan fetish sering menggunakan benda-benda tersebut saat berhubungan seksual. Bahkan tak jarang benda mati ini juga dipakai untuk menggantikan hubungan yang sesungguhnya dengan orang lain.

Seseorang yang memiliki gangguan fetish akan merasakan rangsangan saat menyentuh objek yang diinginkannya atau bahkan hanya membayangkannya. Kelainan seksual ini sebenarnya adalah hal yang normal dari bagian seksualitas. Tetapi, masalah dapat timbul saat gairah seksual membutuhkan objek yang akhirnya memaksakan kehendak orang lain.

Secara umum, berikut beberapa ciri fetish:

• Memiliki fantasi terhadap objek yang tidak hidup atau bagian tubuh manusia non-genital

• Fantasi terjadi setidaknya selama 6 bulan

• Terjadi secara intensi dan berulang

• Mengalami distres atau gangguan pada aktivitas sehari-hari atau pekerjaan

Penyebab Fetish

Fetish adalah kelainan seksual yang lebih umum dialami pria dibandingkan dengan wanita. Bahkan, kelainan seksual ini hampir secara eklusif terjadi pada pria. Kelainan ini termasuk dalam kategori umum gangguan paraphilic, yang menyebabkan penderita memiliki ketertarikan seksual pada benda mati atau bagian tubuh di luar stimulasi secara genital.

Penyebab fetish hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa ahli teori beranggapan bahwa fetish berkembang dari pengalaman anak-anak, di mana suatu objek dikaitkan dengan bentuk gairah atau kepuasan seksual yang sangat kuat.

Sehingga, dapat dikatakan bahwa fetish adalah kelainan seksual yang bisa bermula dari masa kanak-kanak, remaja, hingga berkembang dengan kondisi terkait masturbasi atau pubertas. Selain itu, ada beberapa kondisi yang sering diduga sebagai pemicu seseorang memiliki gangguan ini, di antaranya:

• Kesulitan mengekspresikan perasaan dan kesulitan memulai hubungan dengan orang lain.

• Mengalami trauma masa kecil, seperti kerap mendapatkan pelecehan seksual dari orang lain.

• Sering melakukan aktivitas seksual yang menyenangkan terhadap kondisi dan objek tertentu, sehingga ketagihan untuk melakukannya secara berulang.

Cara Mencegah Fetish

Sebenarnya, fetish adalah fantasi seksual yang cukup wajar dialami seseorang. Kondisi ini menjadi tidak wajar apabila memaksakan hasrat seksualnya kepada orang lain yang cenderung merugikan.

Kelainan seksual ini harus mendapat penanganan dari dokter spesialis atau psikiater. Adapun pengobatan yang paling efektif adalah pengobatan jangka panjang. Pendekatan yang berhasil mencakup berbagai bentuk terapi serta terapi pengobatan, seperti SSRI atau terapi deprivasi androgen.

Selaian itu, ada beberapa cara mencegah fetish yang bisa dilakukan ialah sebagai berikut:

• Melakukan terapi hormon untuk mencegah dorongan seksual yang menyimpang dan berbahaya.

• Menjalankan proses psikoterapi dengan mengubah perilaku dan menerapkan pola hidup sehat.

• Melakukan konseling secara rutin.

• Menghindari segala kegiatan yang meningkatkan risiko terjadinya kelainan seksual