JOMBANG, FaktualNews.co – Tiga bersaudara bocah yatim yang tinggal di lokasi isolasi terpusat, SMPN 1 Mojowarno, Kecamatan Mojowarno, Jombang, Jawa Timur agak sumringah dan terhibur ketika disambangi pengurus PWI Jombang, Sabtu (21/8/2021) sore.
Sebab, kedatangan pengurus PWI Jombang itu untuk menyerahkan bantuan terhadap tiga kakak beradik asal Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, yang kehilangan ibundanya karena Covid-19.
Ketiga anak itu adalah BRM (12), AR (12) dan AF (4). Ibundanya, Fitrianti (39), seorang guru les privat, meninggal dunia di RSK Mojowarno Minggu (15/8/2021) malam karena Covid-19.
Pada keesokan harinya, BRM bersama dua adiknya dibawa ke rumah karantina pasien Covid-19. Selain kehilangan ibu, ketiga anak tersebut juga tidak lagi bersama ayahnya di rumah, setelah kedua orang tuanya bercerai beberapa tahun silam.
PWI Jombang menyerahkan bantuan berupa jajan dan uang tunai Rp4,5 juta yang dihimpun dari anggota PWI Jombang.
Selain dari kalangan wartawan, dana juga dari sumbangan beberapa pihak. Antara lain Kapolres Jombang, Kapolsek Tembelang, serta Kasatlantas Polres Jombang.
Pihak lainnya juga turut berpartisipasi, antara lain Pengasuh Pesantren Al Aqobah, serta salah satu pengusaha Tionghoa. Bantuan yang dihimpun PWI Jombang diserahkan langsung kepada ketiga anak yatim di lokasi isolasi SMPN 1 Mojowarno.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Sekretaris PWI Jombang Moh. Syafi’i didampingi Wakil Ketua Hermawan serta Wakil Sekretaris Muhammad Mufid.
“Harapan kami, bantuan kecil ini bisa memberikan manfaat setelah mereka selesai isolasi,” kata Syafi’i usai menyerahkan donasi.
Menurut Syafi’i, kondisi tiga anak Yatim tersebut cukup memprihatinkan. Ibunya meninggal dunia karena Covid-19, sedangkan ayahnya sudah tidak bersama mereka.
“Yang perlu kita pikirkan saat ini adalah bagaimana tentang masa depan mereka, bagaimana pendidikan, bagaimana kebutuhan sehari-hari,” ujar salah satu wartawan media online nasional itu.
Diketahui, tiga anak berusia 15 tahun, 12 tahun dan 4 tahun, saat ini tinggal di rumah sehat, tempat yang disediakan untuk pasien Covid-19 melakukan isolasi yang disediakan Pemerintah Kabupaten Jombang.
Mereka terpaksa dibawa ke rumah isolasi terpusat karena ketiganya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Ketiga anak yatim itu tidak memiliki orang tua ataupun orang dewasa dalam satu rumah.
Sebelum sang ibu meninggal karena Covid-19, ketiganya sudah ditinggalkan ayahnya karena cerai. Adapun sang nenek yang sebelumnya sempat tinggal bersama, kondisi kesehatannya juga tidak stabil dan saat ini tinggal di rumah kerabatnya.
BRM (12), mewakili adik-adiknya menyatakan terima kasih kepada pengurus PWI Jombang. “Kami menghaturkan terima kasih atas bantuan yang kami terima,” katanya singkat, dengan suara tersendat.