MOJOKERTO, FaktualNews.co – Siapa sih yang tidak suka dengan bunga matahari ?. Bunga besar berwarna kuning ini membuat suasana jadi tampak ceria. Tidak heran, kini berfoto dengan latar bunga matahari kian mewarnai timeline media sosial.
Jika anda adalah salah satu orang yang juga ingin berburu taman bunga matahari, tenang saja. Kini terdapat ladang bunga matahari yang bisa anda kunjungi saat berada di Mojokero.
Ladang bunga matahari itu berada di Dusun Bekucuk, Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Tempat ini memang jauh dari pusat kota. Namun, menyuguhkan suasana pedesaan yang asri nan menawan. Dihimpit dengan area persawahan.
Bagi anda yang suka berswa foto, taman bunga matahari menjadi rekomendasi tempat berselfie yang menghasilkan foto instagenic. Hanya saja, para pengujung tidak diperkanankan masuk ladang tersebut. Pengujung diperkenankan menikmati indahnya hamparan bunga matahari dan berforo dari luar pagar.
Lahan seluas 7000 meter persegi itu milik seorang dosen yang merupakan warga desa setempat, Budi Utami.
Taman tersebut juga sempat viral di berbagai akun media sosial sepekan yang lalu. Sehingga menyedot banyak pengunjung, baik dari Mojokerto maupun luar kota.
Untuk mengantisipasi terjadinya kerumanan dan menghambat arus lalu lintas jalan perkampungan, Kepala Desa Tempuran, Slamet mengerahkan Karang Taruna desa membuat parkir bagi para pengunjung.
“Kita menggerakkan Karang Taruna Desa untuk membuat parkiran atau yang lainnya supaya ada penataan,” katanya, Minggu (22/8/2021).
Karang Taruna Desa mematok tarif parkir sebesar Rp 2 ribu untuk sepeda motor dan Rp 5 ribu untuk mobil.
Slamet tidak melarang warga dari berbagai daerah mengujungi tempat tersebut, asalkan tetap mematuhi protokol kesahatan. Demikian ini karena masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan PPKM.
“Kami membatasi pengunjungnya, makanya kami gerakkan Karang Taruna untuk mengatur. Kami batasi buka mulai pukul 07.00 sampai pukul 17.00 WIB,” jelasnya.
Pengujung asal Sidoarjo, Tomi mengatakan, awal mula mengetahui tempat itu dari media sosial. Kemudian, ia ingin bertandang ke lokasi dengan mengajak sanak keluarganya.
“Saya tahu dari instagram dan story WhatsApp-nya teman-teman. Terus saya tanya lokasinya dimana,” ujarnya.
Mulanya ia mengira lokasinya berada di dataran tinggi pegunungan. Namun ternyata perkiraannya salah, lokasinya berada dataran rendah dan pedesaan.
“Saya kira di dataran tinggi awalnya, ternyata tidak. Ya sudah saya ajak keluarga ke lokasi. Ternyata tempat bagus, meski tidak diperkenankan masuk,” ungkap Tomi.