Peristiwa

Penyu Mati di Pantai Mbah Drajid Lumajang, BKSDA Menduga Kena Jaring Nelayan

LUMAJANG, FaktualNews.co – Seekor Penyu Hijau atau chelonia mydas ditemukan mati terdampar di tepi pantai selatan Lumajang, tepatnya di Pantai Mbah Drajid, Desa Wotgalih, Kecamatan Yosowilangun, Lumajang. Diduga penyu mati karena terjerat jaring nelayan.

Hewan langka dan dilindungi ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak memancing ikan di pantai. Awalnya dia mengira bangkai penyu yang dilihatnya itu hanyalah potongan kayu yang terbawa arus.

“Tidak tahu kalau penyebabnya mas, yang jelas pas mau ke bibir pantai penyu ini sudah terdampar begini,” ungkap Hadi, warga yang menemukan bangkai penyu.

Saat terdampar, penyu hijau dengan panjang 90 cm, lebar 50 cm dan berat 40 Kg ini sudah dalam kondisi membusuk. Bahkan, beberapa bagian dari cangkangnya ada yang rusak. “Mungkin sudah semingguan mati mas,” tambahnya.

Sementara itu, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menduga penyebab matinya satwa laut ini karena terjebak jaring nelayan.

“Yang banyak itu terjebak jaring nelayan mas. Kemungkinan untuk kasus ini juga begitu mas,” jelas Kasi Resort BKSDA Wilayah 6 Probolinggo–Lumajang, Sudartono dikonfirmasi melalui sambungan telpon, dilansir dari tribunjatim.co, Senin (23/8/2021).

Ia juga mengimbau agar upaya pelestarian alam juga didukung oleh semua stakeholder termasuk masyarakat dan nelayan. Salah satu caranya, dengan melepasliarkan kembali satwa jenis penyu hijau jika tak sengaja menemukan atau menangkapnya saat melaut.

“Karena sudah mulai langka, kami berharap ada dukungan dari masyarakat jika menemukan atau tak sengaja menangkap satwa sejenis ini untuk kembali melepasliarkan ke habitatnya,” tambah Sudartono.

Rencananya bangkai penyu ini akan dikuburkan di sekitar lokasi penemuan penyu, agar tidak menimbulkan bau dan tak mengundang kerumunan masyarakat untuk melihat satwa langka ini.