Ingin Segera Belajar Tatap Muka, Siswa di Nganjuk Antusias Ikuti Vaksin
NGANJUK, FaktualNews.co – Berharap Pembelajaran Tatap Muka (PTM) segera dilaksanakan, sejumlah pelajaran di Nganjuk antusias ikuti vaksin COVID-19.
Seperti yang dilaksanakan oleh para pelajar di SMAN 2 Nganjuk, Selasa (24/08/2021).
Seorang pelajar jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas XII-1, Aditya Dwi Gintara Ramadhan berharap pandemi ini segera berakhir.
“Semoga cepat menghilang pandemi ini,” kata Aditya saat menjalani masa observasi seleasi dan menunggu sertifikat vaksin dari tim medis.
Ia merasa percaya diri bisa menerima vaksin. Meskipun vaksin yang diterimanya, masih dosis pertama. “Alhamdulillah sudah. Ini ke satu mas, belum pernah vaksin,” ungkapnya.
Ia mengaku tidak takut menjalani vaksinasi. Tidak ada rasa sakit atau rasa apapun usai ia disuntik vaksin.
Ia hanya berharap, dengan menjalani vaksinasi ini, belajar tatap muka bisa segera dan secepatnya bisa dilakukan. Ia juga mengaku, terakhir ke sekolah sekitar 2 bulan lalu.
Belajar dalam jaringan (daring), dinilai dia tidak efesien. Selain itu, ia merasa keberatan, jika paket internet yang dipakai untuk mengakses pembelajaran itu menjadi cepat habis. Bahkan di tempatnya, sinyal internet juga sulit.
Berbeda, dibandingkan dengan pembelajaran secara langsung. Pemahaman materi secara lansgung, juga lebih mudah diterima. “Kalau pembelajaranya itu (tatap muka), bisa lebih mudah dipahami,” pungkasnya
Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi saat meninjau vaksinasi menjelaskan, vaksinasi pelajar yang dilaksanakan oleh RS Bhayangkara dan SMAN 2 Nganjuk ini sangat mendukung dalam upaya percepatan herd immunity.
Karena capaian vaksinasi di Kabupaten Nganjuk masih mencapai 21 persen, dan masih jauh untuk mencapai 71 persen. Ia berharap, serbuan vaksinasi memang harus diperbanyak agar segera terbentuk ‘herd imunity’.
Vaksinasi pelajar di tingkat SMA, ditargetkan selesai di pertengahan bulan September 2021. Sementara untuk tingkat SMP, akan selesai di akhir bulan September tahun 2021. Kemudian, dilanjutkan ke siswa tingkat SD dan anak-anak.
Namun untuk rencana PTM terbatas, akan dikaji lagi setelah sekolah-sekolah sudah vaksinasi ke-2 kali. “Bisa kita coba tatap muka terbatas,” kata Marhaen Djumadi.
