Menteri Nadiem Ngotot Sekolah Tatap Muka Segera Dibuka
FaktualNews.co – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengimbau daerah PPKM level 3, level 2 dan level 1 melakukan sekolah tatap muka terbatas.
Dilansir dari CNBC Indonesia, aktivitas ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini diungkapkannya dalam rapat kerja dengan Komisi X DPRI RI, Senin (23/8/2021).
“Komisi X sudah tahu betul bahwa saya dan tim Kemendikbudristek dari tahun kemarin posisinya sudah jelas secepat dan seaman mungkin semua anak balik ke sekolah. Namun yang terjadi pada saat sudah 30 persen anak-anak mulai tatap muka tiba-tiba Delta Varian memukul Indonesia,” ujar Nadiem, dikutip Selasa (24/8/2021).
Pada saat itu terjadi, lanjut ia menjadi bagian terburuk Kemendikbudristek. Itu lantaran sudah berjuang keras mendorong sekolah di pelosok untuk buka namun terpaksa ditutup kembali akibat varian delta.
“Sekarang perjuangan kita serius dan jelas setiap kali diskusi dengan Kementerian lain posisi kami adalah secepat dan seaman mungkin karena ini sudah terlalu lama. Kita harus lihat sisi kognitif learning loss anak kita sudah terlalu kritis dan harus secepat mungkin dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucap ia.
Informasi saja, sekolah tatap muka sudah bisa dilakukan di wilayah PPKM level 3, level 2 dan level 1 di Indonesia. Kapasitasnya maksimal 50% dan bisa dilakukan selama 2 jam dalam sehari dan berlangsung dua kali dalam seminggu.
Nadiem Makarim ngotot sekolah tatap muka bukannya tanpa alasan. Menurutnya sekolah online terlalu lama bisa menimbulkan risiko yang tidak baik bagi generasi muda bangsa.
“Saya tidak harus menjelaskan lagi apa risikonya. Ini kita sudah ada penurunan capaian belajar, banyak anak putus sekolah, apa lagi perempuan. Di berbagai macam daerah banyak learning loss yang dampaknya permanen, kekerasan terjadi dalam rumah tangga,” ujarnya.
Nadiem mengungkapkan untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka tidak perlu menunggu anak usia 12-17 tahun seluruhnya divaksin Covid-19. Saat ini semua tenaga pendidik sudah menjalani vaksinasi dosis kedua.
“Pertama hal yang mungkin miss persepsi bahwa vaksinasi itu bukan pra kondisi atau kriteria untuk pembukaan sekolah. Saya ulangi sekali lagi vaksinasi itu bukan keperluan atau kondisi pemerintah untuk membuka sekolah. Kondisinya yang boleh harus berada di level 1-3 itu saja,” ungkap Nadiem.
Bagi siswa yang belum divaksin pun bisa mengikuti pembelajaran tatap muka asalkan ada persetujuan dari orang tua murid dan dengan protokol kesehatan yang ketat. Itu karena menunggu program vaksinasi tuntas tentunya membutuhkan waktu yang lama.
“Semua sekolah di Level 1-3 semua boleh melaksanakan tatap muka tapi vaksinasi guru menjadi kewajiban membuka tatap muka. Jadi bukan vaksinasi dulu baru tatap muka tapi kalau gurunya sudah di vaksin wajib memberikan opsi tatap muka. Ini poin yang sudah saya ulang berkali-kali,” papar ia.