BANYUWANGI, FaktualNews.co – PT Pegadaian (Persero) kantor cabang Banyuwangi mengalami peningkatan dalam segi tebus gadai. Sebaliknya justru tren gadai mengalami penurunan.
Kepala Kantor Cabang Pegadaian Banyuwangi, Agus Sulton menyampaikan, peningkatan tebus perhiasan sudah terjadi tiga bulan terakhir, kebanyakan setelah ditebus justru dijual.
“Kalau berbicara keadaan pegadaian saat ini, trennya menurun untuk penyaluran kredit (gadai). Banyak orang nebusnya sekarang itu, kebanyakan untuk dijual,” kata Agus, Kamis (26/8/2021).
Dia memprediksi, penyebab nasabah ramai-ramai tebus perhiasan ada kaitannya dengan dampak pandemi yang semakin terasa dampaknya.
Lanjut Agus, dikarenakan penghasilan menurun dan banyak karyawan yang di-PHK, sehingga barang yang digadaikan ditebus, lalu dijual untuk keperluan sehari-hari.
“Rata-rata yang ditebus perhiasan semua. Karena barang jaminan yang digadaikan di Banyuwangi ini hampir 90 persen emas, sisanya barang barang lain,” ucap Agus.
Dia menyebut, saat awal pandemi, masih tidak berpengaruh. Masyarakat Banyuwangi justru banyak yang menggadaikan perhiasannya.
“Mungkin orang baru merasakan parah-parahnya pandemi ya tiga bulan terakhir ini. Apa lagi sejak diberlakukannya PPKM, kita sepi sekali,” tukasnya.
Dampak ini, lanjut Agus, tidak hanya dirasakan di Banyuwangi saja, namun juga di pegadaian lingkup nasional.
“Dampak ini dirasakan pegadaian di seluruh Indonesia. Tidak hanya di Banyuwangi. Jadi kalau ada orang menebus perhiasan emas, itu berpengaruh sekali,” pungkasnya.
Ia berharap Pandemi segera berakhir supaya perekonomian masyarakat bisa kembali normal seperti sediakala.