Hukum

Dugaan Oknum ASN di Lamongan Hina SBY dan AHY di Medsos Berbuntut Panjang

LAMONGAN, FaktuaNews.co – Dugaan tulisan bermuatan pencemaran nama baik terhada[ SBY (Presiden RI ke 5), dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY, oleh oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Lamongan, berbuntut panjang.

Kader Demokrat sudah melaporkan Faqih Harianto ke Mapolres Lamongan, terkait unggahannya di Facebook yang dinilai mengarah kepada ujaran kebencian dan hoaks, serta merugikan partai berlambang mercy tersebut.

“Besok kami kembali ke Polres Lamongan untuk menanyakan perkembangannya,” kata Sugeng Santoso, Wakil Ketua DPC Partai Demokrat Lamongan, Kamis (26/08/2021).

Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana mengungkapkan, pihaknya memang menerima pengaduan terkait ujaran kebencian yang diduga dilakukan oknum ASN Lamongan tersebut dan masih masih didalami.

“Kami masih mengumpulkan bahan keterangan apakah bahan tersebut benar adanya,” kata Miko Indrayana.

Polisi masih menunggu laporan resmi dari korban yang bersangkutan dan selanjutnya akan melakukan gelar perkara apakah unsur-unsurnya memenuhi pasal-pasal yang disangkakan atau tidak.

“Kami belum bisa menyampaikan perkembangannya sampai sejauh mana. Karena hingga saat ini kami belum melakukan pemanggilan atau pemeriksaan dan baru mengumpulkan bahan keterangan terlebih dahulu,” ujar Kapolres Lamongan.

Hal yang sama juga sedang dilakukan pihak Inspektorat Kabupaten Lamongan. “Terkait laporan yang ditujukan kepada salah satu ASN, kami sudah tindaklanjuti dan baru mulai,” kata Herry Pranoto, Kepala Inspektorat Lamongan.

Sementara itu Faqih Harianto lewat statusnya di medsos mengelak jika dirinya dianggap kerap mengunggah kalimat-kalimat provokatif di media sosial Facebook. “Tunjukkan mana statusku yg provokatif,” Tulis terlapor.

Namun Faqih membenarkan telah menulis dalam status FB nya tentang SBY pernah 2 kali menikah, SBY koruptor. “Itu kan ada sumbernya,” tegas Faqih.

Faqih menambahkan, “Bahkan saksi dan pelaku korupsi berjama’ah ngomong sendiri dlm video itu dan silakan tanya kebenarannya kepada kader Demokrat yg pernah masuk penjara,” jelas Faqih Harianto.