KEDIRI, FaktualNews.co – Puluhan petani cabai rawit di Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri mengeluh dengan harga hasil pertaniannya yang terus merosot.
Harga cabai rawit di tingkat petani yang hanya dihargai Rp. 5.000 per kilogram di musim panen periode ini, dinilai sangat mencekik usaha pertanian mereka. Harga jual komoditas tersebut sangat rendah dan tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan.
“Harga cabai yang hanya 5000 rupiah jelas membuat petani resah. Modal yang dikeluarkan untuk biaya tanam hingga panen, belum tentu balik modal. Kita sebagai petani hanya bisa pasrah mas. Lha mau gimana lagi,” ujar Sugeng, salah satu petani cabai di Desa Ngablak, Jumat (27/8/2021).
Ketua Kelompok Tani Rahayu Desa Ngablak, Ida Rohamatin Nisa, mengatakan, sejauh ini petani belum tahu pasti penyebab anjloknya harga cabai di tingkat petani.
“Para petani cabai ini meminta uluran tangan pemerintah daerah agar ada upaya pendampingan dalam mengatasi kondisi ini. Sebab sampai sekarang, bantuan dari pemerintah setempat belum tampak di desa kami,” kata Ida Rohmatin Nisa, di sela-sela memanen cabai di sawahnya.
Ida menambahkan, anjloknya harga cabai di tingkat petani tersebut sudah dilaporkan kepada Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, melalui aplikasi Halo Masbup.
Sejauh ini, kata Ida, belum ada tindak lanjut di lapangan oleh dinas terkait atau perwakilan pemerintah.
“Hari Jumat (20/8/2021) yang lalu sebenarnya saya sudah melaporkan keluhan petani soal turunnya harga cabai rawit kepada Bupati Kediri melalui Aplikasi Halo Masbup. Sebenarnya sudah ada jawaban dari admin Halo Masbup. Katanya keluhan kami itu sudah masuk tahapan validasi. Ya untuk itu, kami hanya bisa menunggu, dengan bertahan semampunya,” harapnya. (Moh Aji)