Internasional

Teror Bom di Luar Bandara Kabul Mengerikan, Ini Kesaksian Warga

KABUL, FaktualNews.co – Ledakan di luar Bandara Kabul, Afghanistan, menewaskan sedikitnya 60 warga Afghanistan dan 12 tentara Amerika Serikat. Seorang warga memberikan kesaksian detik-detik saat tiga bom meledak di area itu.

Dilansir dari Reuters, Jumat (27/8/2021), seorang pria yang enggan disebut namanya itu mengantre bersama ribuan warga lain agar dapat naik salah satu penerbangan evakuasi. Pria itu sudah mengantre selama 10 jam di dekat Gerbang Abbey.

Tepat pukul 5 sore waktu setempat, sebuah ledakan terjadi. Ledakan tersebut begitu kencang.

“Seolah-olah seseorang menarik tanah dari bawah kaki saya; untuk sesaat saya pikir gendang telinga saya pecah dan saya kehilangan indra pendengaran saya,” kata pria tersebut.

“Saya melihat tubuh dan bagian tubuh terbang di udara seperti tornado membawa kantong plastik ke udara. Saya melihat tubuh, bagian tubuh, pria tua dan terluka, wanita dan anak-anak berserakan di lokasi ledakan,” jelasnya.

Ia menyebut dirinya seperti melihat hari kiamat. “Tidak mungkin melihat kiamat dalam kehidupan ini, tetapi hari ini saya melihat hari kiamat, saya menyaksikannya dengan mata kepala sendiri,” ungkapnya.

Saksi itu menyebut beberapa mayat segera dievakuasi ke rumah sakit. Namun, beberapa jasad masih tergeletak di jalanan dan saluran pembuangan.

“Mayat dan luka-luka tergeletak di jalan dan di saluran pembuangan. Air kecil yang mengalir di dalamnya telah berubah menjadi darah,” tuturnya.

Sebelumnya, sebanyak 60 warga Afghanistan dilaporkan tewas akibat 2 kali bom bunuh diri. Para pejabat AS mengatakan 11 marinir dan satu petugas medis Angkatan Laut juga tewas karena serangan yang sama.

ISIS Klaim Bertanggung Jawab

ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dilansir AFP, kantor berita propaganda ISIS, Amaq, menyebut pelaku bom bunuh diri ‘mampu menembus benteng keamanan dan berada 5 meter’ dari Pasukan Amerika Serikat. Bomber seketika meledakkan sabuk yang dikenakannya.

Taliban Mengutuk

Juru bicara utama Taliban, Zabihullah Mujahid, mengutuk mengatakan pihaknya mengutuk keras bom bunuh diri itu. Taliban menyebut ledakan itu terjadi di wilayah yang dikendalikan militer Amerika Serikat.

“Mengutuk keras pemboman yang menargetkan warga sipil di bandara Kabul,” sebuah pernyataan yang dirilis Mujahid di Twitter.