BONDOWOSO, FaktualNews.co – Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) menelan banyak korban. Sepanjang tahun 2021, tercatat ada 5.563 anak menjadi yatim/piatu dan muncul sebanyak tiga ribu janda baru.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan (DP3AK) Jawa Timur, Andriyanto di sela pembinaan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Bondowoso, Selasa (31/8/2021).
“Tercatat di kami ada sebanyak 5. 563 anak yatim/piatu di Jawa Timur yang menjadi korban Covid-19,” sebut Andriyanto dalam sambutannya.
Dari data tersebut, sebesar 55 persen merupakan anak yatim atau anak yang ditinggal meninggal oleh bapaknya.
“Artinya, dari 1 Januari hingga Agustus 2021 itu ada penambahan sekitar tiga ribu perempuan sebagai kepala keluarga. Jadi ada sebanyak tiga ribu janda di Jawa Timur yang mendadak muncul,”paparnya.
Oleh karenanya, dia pun mengajak Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) di seluruh Jawa Timur agar melindungi dan memberdayakan kaum janda korban Covid-19 ini.
“Karena jika anak diasuh oleh dua orang (bapak-ibu) itu tidak jadi masalah. Tapi kalau hanya diasuh oleh seorang saja, maka akan menjadi persoalan. Kenapa? Stresnya cukup tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, pendekatan kepada perempuan PMI berbeda dengan pendekatan janda korban Covid-19. Perlu adanya edukasi psikologi dan pendampingan psikis.
Andriyanto mengimbau peran aktif masyarakat dalam hal ini. Terutama jika tetangganya ada janda baru korban Covid-19, maka harus didukung secara moril.
“Ini penting, sebab kasihan. Kita tidak hanya menjawab dari sisi ekonomi tetapi juga psikologis,” tegasnya. (Deni)