Kesehatan

Pantau Vaksinasi Siswa SMA/SMK di Jember, Gubernur Khofifah Minta Fokus Kelas 12 Dulu

JEMBER, FaktualNews.co – Gubernur Jawa Timur meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak dan proses pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas bertahap di sejumlah SMA/SMK Kabupaten Jember, Kamis (2/9/2021).

Selain itu, Khofifah mendesak agar pelaksanaan vaksinasi untuk pelaksanaan PTM terbatas bertahap lebih fokus dilakukan pada siswa/siswi kelas 12 terlebih dahulu.

“Alhamdulillah kemarin kami dikirm vaksin sinovac yang relatif besar dibanding merek lainnya. Ini sudah ketiga kalinya kita lakukan vaksinasi serentak, dan kita dialog secara virtual,” kata Khofifaah di sela peninjauan di SMKN 5 Jember.

Khofifah menyampaikan, vaksinasi serentak dan dialog secara virtual sudah pernah dilakukan di kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur.

“Kita pernah melakukan Vaksinasi serentak dialognya dari Mojokerto, kedua kemudian dari Sidoarjo, dan sekarang ketiga kalinya hari ini kita dari Jember,” sebutnya.

“Maka tadi (dialog virtual) ada yang dari Jember, Bojonegoro, Probolinggo, yang mengikuti dialog virtual (sekaligus vaksinasi serentak),” sambungnya.

Pentingnya pelaksanaan vaksinasi serentak, menurut wanita yang pernah menjabat sebagai Menteri Sosial ini, dengan harapan pelaksanaan PTM Terbatas bertahap. Dapat berjalan lancar dan baik.

“Karena hal ini (PTM Terbatas Bertahap), sesuai (dengan) Inmendagri nomor 35 tahun 2021 yang kemudian direvisi, hari ini Inmendagri nomor 38 tahun 2021. Sehingga diperbolehkan pembelajaran tatap muka terbatas itu, bagi level 3, 2, dan 1,” katanya.

Namun demikian, Khofifah mendesak agar pelaksanaan vaksinasi serentak di SMA/SMK se Jawa Timur diutamakan siswa kelas 12.

“Jadi hari ini saya berharap vaksinasi ini untuk kelas 12 dulu. Kenapa? Karena bagi SMK khususnya, Mereka harus sudah nyambung dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja. Ini harus, karena agar sesuai dengan matpel (mata pelajaran),” katanya.

Oleh karena itu, SMK kelas 12 vaksinasi diprioritaskan dan dipercepat.

“Proses penguatan sesuai standar kompetensinya juga harus didukung dan diukur oleh guru dan kepala sekolah. Sehingga kita lulus ini konfiden (percaya diri, red),” ujarnya.

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, untuk mendukung upaya vaksinasi serentak yang dilakukan di tingkat SMA/SMK se Jawa Timur itu.

Pemprov Jatim melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, terkait ketersediaan stok vaksin.

“Seminggu terakhir ini mengkoordinasikan kepada Kemenkes, supaya Pemprov Jatim dikirim lebih banyak vaksin yang bisa Digunakan remaja atau anak umur 12-17 tahun,” ucapnya.

Namun saat ditanya berapa jumlah vaksin yang saat ini ada, Khofifah enggan menjelaskan detail. Hanya menyampaikan merek vaksin yang disediakan.

“Ini segmen yang harus kita maksimalkan, untuk mendapat kan vaksinasi. Jenisnya itu (yang cocok) sinovac,” katanya.

Terpisah Kepala SMKN 5 Jember Kumudawati menyampaikan, terkait pelaksanaan vaksinasi serentak di sekolahnya. Saat ini di SMKN 5 Jember, adalah melaksanakan proses vaksinasi kedua. Dengan jatah vaksinasi pertama dan kedua ada 1000 vaksin.

“Dulu 4 Agustus itu vaksin satu, sekarang vaksin kedua jumlahnya 1000. Nah nanti vaksin berikutnya (untuk vaksinasi pertama) ada 1000 lagi dari Bu Gubernur nanti jadwalnya kita atur dengan Dinas Kesehatan. Sehingga dengan jumlah seluruh murid 2563 anak, yang sudah tervaksin 1000 orang dan nanti 1000 lagi. Jadi yang belum sekitar 600 anak,” jelasnya.

Agar segera tercipta kondisi Herd Immunity, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan dinas terkait. “Mulai dari Pemprov Jawa Timur, Dinas Pendidikan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Jember,” ujarnya.

Bagi yang belum tervaksin nantinya, karena kendala kesehatan, dia akan tetap koordinasi agar siswa dapat melakukan vaksinasi semua.

Kemudian terkait PTM terbatas bertahap, diakuinya menjadi kerja ekstra agar proses belajar mengajar tetap berlangsung baik.

“Tentunya kita harus menyadari situasi saat ini, sehingga kita berupaya agar standar kompetensi kita tetap baik. Dengan menerapkan prokes yang tepat dan PTM nantinya setelah semua tervaksinasi semua. Tetap tidak boleh lengah. Prokes itu ditekankan dan harus disiplin,” tandasnya.