BONDOWOSO, FaktualNews.co – Petani di Kabupaten Bondowoso mengkhawatirkan harga jual tembakau tahun 2021. Sebab, tren saat buka gudang perdana per 1 September masih stagnan dan sama dengan tahun lalu.
Sekretaris Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jawa Timur Muhammad Yasid menjelaskan, harga jual tembakau rajangan di wilayah Bondowoso berkisar Rp 20 ribu – Rp 34 ribu per kilogram.
“Low quality Rp 20 ribu, middle Rp 25 ribu dan high di atas Rp 30 ribu per kilogram,” ungkap Yasid, Minggu (5/9/2021).
Dari angka itu, dia berkesimpulan harga rata-rata Rp 25 ribu per kilogram. Sementara biaya produksi rajangan sebesar Rp 32 ribu per kilogram.
“Tapi biaya produksi ini analisis usaha tani. Jadi termasuk di dalamnya ada biaya sewa, pengadaan bidik, dan tidak dikerjakan sendiri atau memakai jasa buruh,” ucap pria yang juga ketua DPC APTI Kabupaten Bondowoso ini.
Jika bukan analisis tani, biaya produksi bisa ditekan. Sehingga dengan harga jual Rp 25 ribu per kilogram, aka petani sudah untung.
“Usaha tani lebih mahal karena ada nilai investasinya,” ungkap warga Dusun Krajan, Desa Pekalangan, Kecamatan Tenggarang, Kabupaten Bondowoso ini.
Selain rajangan, harga jual tembakau jenis kasturi juga sedang hancur. Tahun lalu, harga jualnya sekitar Rp 25 ribu per kilogram.
“Biaya produksinya Rp 35 ribu – Rp 37 ribu per kilogram. Itu sebabnya areal tanam kasturi semakin sedikit saban tahun, termasuk tahun ini,” bebernya.
Ia juga memantau kondisi yang sama terjadi di sentra tembakau di daerah lain di Jawa Timur, seperti Temanggung dan Madura.
“Tahun ini harga sepertinya sama. Pantauan di Temanggung dan Madura juga harganya sama, maksimal Rp 34 ribu per kilogram,” ucap Yasid.
Dengan harga segitu, katanya, untuk daerah tegalan atau lahan nonteknis tidak bisa untung karena produktivitas rendah.
“Tanah tegal produksi 9 kuintal – 1 ton per hektare. Sedangkan di tanah sawah atau lahan teknis bisa 1,2 ton – 1,5 ton per hektare,” sebutnya.
Kabid Perkebunan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bondowoso Sofia Adie Kurniawati menyebut, harga jual tembakau saat ini di kisaran Rp 26 ribu per kilogram.
“Itu kualitas daun bawah. Yang bagus harganya bisa Rp 36 ribu per kilogram untuk panen kedua dan ketiga. Sedangkan masa panen bisa 4-5 kali semusim,” tuturnya terpisah.
Sofia menerangkan, masa panen tembakau berlangsung Agustus sampai November. Hal itu disebabkan musim kemarau yang mundur. Dampaknya ialah pada masa tanam tembakau yang juga ikut mundur.
“Harga tahun kemarin Rp 20 ribu – Rp 25 ribu per kilogram.
BEP (break event point) Rp 28 ribu – Rp 30 ribu per kilogram,” ucapnya.(Deni)