BANYUWANGI, FaktualNews.co – Para pedagang dan produsen ikan asin di Banyuwangi mengeluh karena penjualan ikan asin selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) anjlok. Itu semua akibat sulitnya mengirim ikan asin ke luar daerah, karena selama PPKM banyak persyaratan harus dipenuhi.
Penjual ikan asin, I Made Widayati, mengatakan PPKM, permintaan pasar menurun drastis, karena itu diirinya mengurangi produksi ikan asin.
“Seperti hari ini, belum ada permintaan sama sekali, biasanya ada. Sebelum PPKM kalau pas banyak permintaan bisa mengeluarkan hingga 40 hingga 100 kilogram ikan asin per harinya, tapi sekarang tidak seperti dulu. Maka dari itu kita kurangi produksi supaya kita tidak merugi,” keluhnya.
Sebelumnya Widayati Biasanya mengirimkan barangnya ke luar daerah, hingga ke wilayah Bali.
Namun akibat adanya PPKM saat ini, para produsen ikan asin kesulitan untuk mengirim ke luar kota dikarenakan banyaknya persyaratan yang di butuhkan untuk pengiriman. Belum lagi biaya selama pengiriman untuk luar pulau.
Ia berharap ada perhatian khusus dari pemerintah untuk memberikan solusi dan memfasilitasi pengiriman barang khususnya ikan asin.
“Saya hanya berharap pengiriman lancar, tidak ada persyaratan dan biaya yang banyak, supaya masyarakat pesisir bisa mandiri dengan produksi ikan asin. Selain melaut ikan asin menjadi salah satu penghasilan tambahan dari kami,” harapnya.
Menurutnya, semua ikan bisa dijadikan ikan asin, tergantung cuaca dan musimnya ikan apa.
“Ikan apa saja bisa dijadikan ikan asin, tergantung musimnya musim ikan apa. Permintaan pasar tidak memilih ikan jenis tertentu. Contohnya jenis ikan layang, sempenit, petek, teri, kalau sudah musimnya apapun ikannya kita jadikan asinan,” katanya.
Ia menambahkan, kebanyakan permintaan ikan asin dari luar daerah. “Kita banyak permintaan dari luar daerah, seperti Jember, Situbondo, Pasuruan, Lumajang paling banyak dari Bali,” tambahnya.