Pertanian

Ketika Pegadaian Jadi Tempat Penitipan Mesin Traktor Bagi Petani di Ngawi

NGAWI, Faktualnews.co – Bagi sebagian masyarakat pada umumnya pegadaian biasa menjadi solusi terkait keuangan maupun modal, dengan menggadaikan barang-barang berharga.

Namun, hal tersebut berbeda bagi sebagian petani di Kabupaten Ngawi. Pasca musim tanam, kantor pegadaian justru jadi tempat untuk mengandangkan mesin pengolah tanah milik mereka.

Menurut mereka dengan menitipkan mesin traktor tersebut setelah musim tanam hingga menunggu musim panen tiba, merupakan solusi yang tepat untuk menyimpan mesin traktor tersebut. Hal tersebut selain aman, juga tidak memakan tempat di rumah para petani.

“Kalau sudah selesai musim tanam mesin traktor sudah tidak diperlukan lagi. Kalau di rumah memakan tempat ya lebih baik digadaikan kan aman,” jelas Dul Kodir salah satu petani di Ngawi.

Keadaan tersebut dibenarkan oleh Diah Rahmi kepala cabang Pegadaian Ngawi saat dikonfirmasi dikantor Pegadaian cabang Ngawi. Menurutnya, memang untuk para nasabah yang berprofesi sebagai petani mayoritas menggadaikan mesin traktornya ke pegadaian.

Hal tersebut nampak sewaktu usai musim tanam mereka beramai-ramai menggadaikan mesin traktornya ke pegadaian dengan nilai yang kecil. Sebab mereka niatnya bukan disebabkan karena masalah keuangan, namun hanya sebagai tempat menyimpan mesin tersebut.

“Untuk nasabah yang petani, mereka akan menggadaikan mesin traktornya setelah musim tanam. Jadi mereka menggadaikan barangnya bukan disebabkan karena membutuhkan modal atau kesulitan keuangan,” terang Diah Rahmi.

Untuk pegadaian cabang Ngawi sendiri, membawahi 6 kantor unit diseluruh kabupaten Ngawi semuanya mengalami kebanjiran nasabah petani usai musim tanam dengan menggadaikan mesin traktornya ke kantor pegadaian.

Dimungkinkan mereka memilih pegadaian sebagai tempat menyimpan traktornya, selain mendapatkan dana menunggu musim panen tiba, juga sebagai tempat menyimpan mesin traktor yang aman.

Saat musim panen tiba, mereka akan menebus mesinnya untuk dipergunakan mengolah sawahnya kembali.

“Ya mungkin menurut mereka dengan menyimpan mesinnya di pegadaian aman, selain itu juga mendapatkan modal untuk dana sampai musim panen,” pungkasnya.