FaktualNews.co

Di Probolinggo, Wamenkumham Janji Pindahkan Napi di Lapas Overload ke yang Longgar

Peristiwa     Dibaca : 634 kali Penulis:
Di Probolinggo, Wamenkumham Janji Pindahkan Napi di Lapas Overload ke yang Longgar
FaktualNews.co/agus
Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej saat tiba di Lapas Kelas II Probolinggo

PROBOLINGGO, FaktualNews.co – Pemerintah akan memitigasi dan mendistribusikan penghuni lapas yang overload ke lapas yang masih longgar. Selain itu, pemerintah juga akan memperbaiki jaringan listrik di lapas yang dianggap rawan kebakaran.

Pernyataan tersebut disampaikan, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej, sebelum meninggalkan Lapas kelas II Probolinggo, dalam kunjungannya, Jumat (10/09/21) sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat itu wamenkumham juga menyempatkan diri meninjau tempat pembuatan kerajinan narapidana dan tahanan.

Edward yang diterima langsung Kalapas II Probolinggo Risman Somantri menyebut, akan merehabilitasi atau mengganti jaringan kabel di lapas.

Sebab, kebakaran lapas di Tangerang, Jawa Barat, yang menelan korban sekitar 40 orang, diduga penyebabnya arus pendek alias korsleting listrik.

Dikatakan, jaringan PLN yang akan dibenahi, terutama lapas peninggalan Belanda, yang usianya seratusan tahun lebih. Hanya saja, Edward tidak menyebut, apakah lapas kelas II Probolinggo yang dikunjungi, termasuk lapas yang akan direhab.

“Kita masih inventarisasi. Kami utamakan lapas peninggalan Belanda,” katanya.

Terkait keamanan lapas, Edward menyebut masih kurang. Jika dikalkulasi, tenaga keamanan seluruh lapas di Indonesia masih kurang 20 ribu personel. Tentang lapas yang over kapasitas, ia meminta untuk tdak menyalahkan kepala lapas.

“Lapas itu tempat pembuangan akhir. Lapas yang overload, penghuninya kami distribusikan ke lapas yang masih longgar,” pungkasnya.

Sementara itu Kalapas II Probolinggo Risman Somantri menyebut, kunjungan Wamenkumham ke lapas ang dipimpinnya tidak masuk dalam agenda. Tujuan utama Edward berkunjung ke Surabaya, sesuai perintah Menkumham.
“Acaranya penguatan, sekaligus mengetahui kondisi jaringan kabel listrik. Kebetulan lapas kami yang dipilih. Jadi diacak,” katanya.

Ditanya apakah instalasi akan diperbaiki? Risman mengiyakan. Hanya saja pihaknya masih akan berkonsultasi dengan PLN, apakah perlu perbaikan atau tidak.

Mengngat, sebelumnya jaringan instalasi listrik di lapasnya sudah dibagi-bagi. “Kalau dulu jadi satu. Sekarang sudah dibagi per blok. Untuk meminimalisasi korsleting dan mempermudah ngecek,” ujarnya.

Terkait kapasitas lapas, Risman mengaku over load atau kelebihan penghuni. Mengingat, bangunan lapas kecil dan peninggalan Belanda.

“Lapasnya kecil, tapi narapidananya banyak. Mau gimana lagi, faktanya memang demikian. Lapas kami dibangun Belanda,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Sutono Abdillah