FaktualNews.co

Abu Diduga dari Cerobong PG Lestari Nganjuk Dikeluhkan, Warga Sesak Nafas

Lingkungan Hidup     Dibaca : 814 kali Penulis:
Abu Diduga dari Cerobong PG Lestari Nganjuk Dikeluhkan, Warga Sesak Nafas
FaktualNews.co/Romza/
Warga menunjukkan abu diduga dari cerobong PG Lestari

NGANJUK, FaktualNews.co – Kotoran abu atau langes yang diduga dari cerobong asap Pabrik Gula (PG) Lestasi di Desa/Kecamatan Patianrowo, Kabupaten Nganjuk dikeluhkan warga. Hal tersebut karena kotoran abu selalu mengotori rumah, makanan dan membuat warga batuk.

Kotoran abu atau langes itu berhamburan setelah ada bunyi keras dan asap hitam keluar dari cerobong. Abu semakin parah mengotori rumah warga, saat ada angin kencang.

Warga Desa/Kecamatan Patianrowo, Diar (43) mengeluhkan hal tersebut. Ia mengatakan, abu bisa sampai ke dalam rumah dan ke kamar anak-anaknya. Diar yang merupakan ibu penjual aneka sayuran dan lauk itu, kini lebih sering menyapu tumpukan abu.

“Sebenarnya, kejadian ini sudah puluhan tahun terjadi. Namun pihak PG, kata Diar, tapi masih sama saja. “Ini kotoranya, dari cerobong asapnya pabrik,” ujar Diar saat ditemui FaktualNews.co di rumahnya, Jum’at (10/09/2021).

PG Lestari mulai melakukan penggilingan tebu sekitar 5 bulan yang lalu. Mulai saat itu, sebut Diar, banyak abu berwarna hitam mengotori sampai ke dalam rumahnya. Kalau ada angin, kotoran itu juga masuk ke kamar dan tempat makanan.

Akibatnya, dia sering menyapu kotoran itu setiap 1 jam sekali. Dalam sehari, kotoran bisa terkumpul lebih dari 1 cikrak atau sekop. Jika tidak dibersihkan, abu itu bisa menebal diberbagai tempat.

Sementara untuk dagangan makanan dan sayurannya, dia harus benar-benar menjaga kebersihanya dari abu. Ia takut, kalau makanan itu tidak ada pembeli karena melihat kotoran abu tersebut.

Tidak hanya kotoran abu di rumah, ia menyebut banyak warga yang mengalami batuk dan sesak nafas. “Kebanyakan orang sini batuk, sesak nafas, banyak yang sakit paru-paru,” ungkapnya.

Terkait mediasi, diakuinya, sudah pernah ada mediasi antara pihak PG dengan warga. Namun, masih sama saja dan tidak ada perubahan.

Saat itu, pernah ada kompensasi ke warga. Yakni, hanya diberi gula 2 kilogram. Padahal waktu produksi bisa sampai 5 bulan. “Kompensasi itu cuman gula dua kilo dari giling pertama sampai terakhir, cuman dua kilo itu,” pungkasnya

Sayangnya, sementara ini pihak dari PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X PG Lestari belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut saat dihubungi FaktualNews.co melalui pesan Whatshapp, pada Jum’at (10/09/2021).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Mufid