JEMBER, FaktualNews.co – Potensi wisata pesisir pantai dan alam di wilayah selatan Kabupaten Jember, mulai mendapat perhatian untuk dikembangkan.
Menurut Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Karimullah, Lokasi wisata yang ada di wilayah tersebut harus mharus ditata dan dicatat potensi-potensinya dengan serius. Pasalnya, saat ini jalur lintas selatan (JLS) mulai tergarap.
Selain itu, menurutnya perlu juga menggandeng kelompok sadar wisata (pokdarwis) untuk didorong agar serius menggarap wisata yang dikelolanya.
“Tidak hanya itu, kita juga menggandeng Taman Nasional Meru Betiri, yang memang mendapat tugas untuk mengawasi wilayah alam di selatan Kabupaten Jember itu,” kata Karimullah saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Sabtu (11/9/2021).
Karimullah menjelaskan, kawasan Meru Betiri sebagai wilayah Taman Nasional dengan luasan wilayah kurang lebih 52 ribu hektare itu, ada beberapa titik lokasi wisata alam dan pesisir pantai yang cukup terkenal namun masih butuh perhatian serius.
“Mulai dari Pantai Nanggelan, Blok Tujuh yang lokasinya sekarang dikembalikan ke (ekosistem) hutan, yang berdampingan dengan Bukit Terapi Sembilan, ditambah dengan Pantai Bandealit itu,” sebutnya.
Ia juga menegaskan, pariwisata alam menjadi potensi tersendiri yang perlu perhatian baik dari sisi pelestariannya juga dari eksitensi pemberdayaan bagi masyarakat sekitar.
“Tak lepas juga adanya wisata Taman Nasional Meru Betiri yang bukan hanya menyajikan tentang hutan, tetapi juga keindahan alam pantainya. Nah hal inilah yang ditangkap juga oleh masyarakat Desa Curah Nongko Kecamatan Tempurejo, Jember,” ujarnya.
Karimullah menyampaikan, adanya pengembangan potensi wisata di wilayah Selatan Jember itu, juga agar masyarakat terberdayakan.
“Juga memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Sehingga bisa membantu terkait perekonomian masyarakatnya, juga nanti tentunya membantu pemasukan bagi daerah,” ucapnya.
Senada dengan yang disampaikan oleh Karimullah, Kepala Balai Taman Nasional Meru Betiri Maman Surahman memberikan apresiasi untuk pengembangan potensi wisata di wilayah Selatan Jember itu.
“Dengan adanya jalur-jalur wisata yang bisa dimanfaatkan dan dioptimalkan, maka masyarakat yang tergabung di pokdarwis bisa terangkat secara ekonominya,” kata Maman saat dikonfirmasi terpisah.
Maman juga menjelaskan, Taman Nasional Meru Betiri memang memiliki daya tarik wisata tersendiri.
“Adanya miniatur perlindungan tanaman-tanaman hutan yang sudah langka, itu menjadi daya tarik tersendiri. Begitu juga adanya wisata alam sebagai titik tengah antar obyek wisata di lingkup taman nasional meru betiri yaitu Bukit Terapi Sembilan, yang pengelolaannya oleh masyarakat di desa Curah Nongko itu juga ada,” sebutnya.
Sementara itu, menurut Pj. Kades Curah Nongko, Bambang mengatakan, untuk Pokdarwis yang menggarap potensi wisata wilayahnya sudah terbentu dan siap menjalankan tugasnya.
“Selain itu, kita juga punya Kampung Herbal, yang mengolah hasil tanaman obat yang ada, dan lengkap butuh obat-obatan herbal seperti apa. Alami dari hutan bahan untuk herbal itu,” imbuhnya.