JEMBER, FaktualNews.co – Selama sebulan belakangan, Desa Sidomukti, Kecamatan Mayang, Jember, diteror adanya kasus begal payudara, yang menyasar warga perempuan di wilayah setempat.
Menurut Kepala Desa (Kades) Sidomukti, Sunardi Hadi, dalam melakukan aksinya pelaku begal payudara itu menyasar perempuan dengan kisaran usia 20 hingga 40 tahun. Dikatakan Hadi, pelaku beraksi di jalanan sepi, dan tanpa melihat waktu.
“Pelaku itu dari laporan warga saya, menjalankan aksinya saat di jalan sambil naik motor. Jadi saat korban melintas di jalanan sepi desa yang jauh dari pemukiman. Korban dipepet dan dipegang, maaf itunya (payudara) oleh pelaku. Terus kabur,” kata Hadi saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Minggu (12/9/2021).
Aksi yang dilakukan pelaku, kata Hadi, baru diketahui setelah ada salah seorang korban yang berprofesi sebagai guru melapor kepadanya.
“Dari informasi yang saya kumpulkan, kejadiannya sudah berlangsung sejak sebulan yang lalu. Sayangnya warga saya tidak ada yang mau melapor. Baru kejadian Sabtu (11/9/2021) kemarin, sekitar pukul 07.00 WIB, seorang ibu guru SD di desa kami yang lapor ke saya,” ungkapnya.
“Kemudian kita (Perangkat Desa Sidomukti), berusaha menelusuri dan diketahui ada sebanyak delapan korban perempuan. Modusnya sama dengan lokasi yang sama. Kecuali ada satu orang korban perempuan yang lokasinya beda,” sambungnya.
Dalam melakukan aksinya, lanjut Hadi, pelaku memiliki ciri tidak memakai helm saat beraksi dan setelah melakukan begal payudara itu, terkesan mengejek korbannya.
“Pelaku ciri-ciri pakai jaket jumper, tidak pakai masker. Umur kisaran 25 tahun. Terkadang tudung jaket jumpernya dipakai. Tapi mudah dikenali wajahnya kata korban,” jelasnya.
“Kemudian setiap melakukan aksinya, kata korban ini, selalu mengejek. Bahkan ada yang sampai diludahi wajah korbannya itu. Mungkin punya kelainan pelaku ini,” sambungnya.
Terkait aksi begal yang dilakukan pelaku, ucap Hadi, juga sempat disampaikan di medsos.
“Tujuannya agar warga kami berhati-hati. Tapi ya selain itu, kita berusaha mengajak korban agar mau melapor ke polisi agar kasus ini tidak terus terjadi. Alhamdulillah dari delapan korban. Empat di antaranya lapor ke polisi kita dampingi. Semoga pelaku tertangkap,” katanya.
Terkait kasus begal payudara ini, Kapolsek Mayang Iptu Bejul Nasution mengaku sudah menerima laporan warga yang mengaku jadi korban.
“Saat ini informasi itu sudah kami terima. Tapi kami memang menyayangkan, ramai dibahas di medsos dulu tidak segera lapor ke kami,” kata Bejul.
Namun demikian, kata Bejul, pihaknya sudah memerintahkan anggotanya untuk segera melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.
“Identitas pelaku sudah kami kantongi, dan pelaku ini warga desa sebelah. Diduga pelaku ini punya kelainan. Untuk korban saat ini ada delapan orang, mungkin bertambah. Tidak segera lapor mungkin karena takut dan malu,”pungkasnya.