FaktualNews.co

Bikin Gerakan Amal Sampah, Kelompok Pemuda Desa di Kediri Ini Bisa Bantu Musala

Gaya Hidup     Dibaca : 755 kali Penulis:
Bikin Gerakan Amal Sampah, Kelompok Pemuda Desa di Kediri Ini Bisa Bantu Musala
FaktualNews.co/Moh Muajijin
Pegiat Gaslingan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri sehabis menimbang sampah platik dari salah satu anggotanya, Minggu (12/9/2021).

KEDIRI, FaktualNews.co – Berbekal mengumpulkan dan menghimpun sampah, para pemuda anggota Karang Taruna di Desa Sidomulyo, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri mampu membantu perbaikan musala dan juga kegiatan sosial.

Para pemuda tersebut mendirikan wadah khusus untuk mengumpulkan sampah yang diberi nama “Gaslingan”, akronim dari Gerakan Amal Sampah Peduli Lingkungan.

Ketua Karang Taruna Desa Sidomulyo, Rianto mengatakan, Gaslingan adalah suatu wadah bagi pemuda dan pemudi, anak-anak serta warga dalam kegiatan beramal dan pelatihan diri untuk berbagi.

“Gaslingan ini sebagai bentuk kepedulian sosial di lingkungan Desa, yang bisa bermanfaat untuk kepentingan sosial, untuk kas dan untuk membantu pembangunan tempat Ibadah atau kegiatan keagaaman,” kata Rianto, Minggu (12/9/2021)

Rianto menambahkan, tujuan didirikan Gaslingan ini antara lain untuk membantu dan menjalin kerja sama dalam menggali dana berbasis kesadaran lingkungan dan kelompok.

Untuk hasilnya, lanjut Rianto, akan digunakan untuk melanjutkan pembangunan mushola dan kegiatan sosial serta kegiatan keagamaan.

Selain itu, aktivitas pengumpulan sampah dan pengelolaannya, lanjut dia, juga diharapkan bisa meyibukkan kalangan muda untuk kegiatan positif sehingga terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif dan tidak produktif.

“Yang tidak kalah penting adalah melatih adik adik usia dini, untuk berbagi dengan mencari sampah dan beramal ke Gaslingan. Alhamdulillah, kepedulian warga sekitar sangat luar biasa bahkan sampah diantar sendiri ke posko,” tutup Rianto.

Menurut Rianto, dari hasil penjualan sampah yang dikumpulkan pemuda Gaslingan sudah terkumpul uang sebesar hampir Rp 3 juta Rupiah.

“Uang yang terkumpul itu digunakan untuk membangun posko sebanyak Rp. 2, 5 juta. Sedang uang sisa rencananya untuk memperbaiki pintu kamar mandi musala,” tutup Rianto. (Aji)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh