Peristiwa

Ratusan Warga Dusun Sendanggogor Lengkong Nganjuk Kesulitan Air Bersih

NGANJUK, FaktualNews.co – Warga Dusun Sendanggogor, Desa Ngepung, Kecamatan Lengkong, Nganjuk mengalami kesulitan air bersih dalam sebulan terakhir ini.

Karena sulitnya air bersih, sebagian warga rela mengambil air ke sungai di tengah hutan. Sebab sumber air dari sumur warga, sudah tidak keluar.

Hal ini disampaikan oleh Dwiyana Bekti Kepala Desa Ngepung. Menurut kades, dalam satu bulan terakhir ini, di wilayah Dusun Sendanggogor mengalami kesulitan air.

Saat kehabisan air, warga mengambil air bersih ke sungai yang berada di tengah hutan. “Sementara ini ngambilnya di tengah hutan, kita ngambil (air) di tengah kali, semacam cublikan (lubang buatan, red),” kata Dwiyana Bekti, Minggu (12/09/2021).

Selain itu di wilayah desa ini, ada sumur bor yang menjadi jujukan warga. Tapi sumber dari pengeboran ini, menurut Dwiyana, juga tidak keluar air.

Bahkan mulai dari awal pengeboran, sudah tidak keluar air. Meskipun, pengeboran sudah dilakukan dua kali sampai tahun 2021.

Kini, dia berharap ada cara dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Nganjuk untuk mengatasi kekeringan di wilayahnya. Kemudian ada air yang layak dikonsumsi. Sebab kalaupun ada air, airnnya bercampur minyak.

“Air di desa kami mengandung lantung (disebut warga semacam minyak, red), dan bagaimana caranya air tersebut, tetep bisa dikonsumsi untuk masyarakat,” ungkapnya

Warga yang terdampak kesulitan air di musim kemarau ini, sejumlah 350 Kepala Keluarga dengan 600 Jiwa. Setiap jarak ke rumah warga, disediakan tandon air. Dalam satu dusun ini, ada 24 titik tandon air.

Sementara itu, droping air bersih sudah mulai dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, siang ini.

Saat droping air, turut dihadiri Kasi Kedaruratan BPBD Nganjuk, Yunita; Danramil Lengkong Kapten Inf Joko Heri Susanto; Kapolsek Lengkong Iptu Roni Andrias Suharto dan Bhabinkamtibmas serta Bhabinsa di Desa Ngepung. Mereka turut salurkan air.

Kasi Kedaruratan BPBD Nganjuk, Yunita membenarkan bahwa wilayah ini mengalami kesulitan air saat kemarau di setiap tahun. Dalam hal ini, BPBD Nganjuk selalu menyalurkan air ke dusun ini.

Saat ini, BPBD mengirimkan air yang sesuai dengan permintaan dari desa. Kali ini BPBD mengirimkan 4 tengki, dalam satu tengki itu ada sekitar 4000 sampai 5000 liter. Droping akan dilakukan sampai sebulan kedepan.

“Kita sesuai dengan pernyataan tanggap darurat, kekeringan ini sampai bulan Oktober,” ujar Yunita.