Ketika Warga Nganjuk Diwajibkan Pakai Masker Saat Mengantre Air Bersih
NGANJUK, FaktualNews.co – Warga Dusun Sendanggogor, Desa Ngepung, Kecamatan Lengkong dihadapkan kesulitan air bersih dalam sebulan terakhir. Saat ada ‘droping’ air dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, mereka rela mengantri. Kerumunan yang abai pada disiplin protokol kesahatan (prokes) rawan terjadi saat warga mengantre air.
Namun di Desa Ngepung, saat warga mengantri untuk mendapat air, ternyata mereka tidak langsung menerima air bersih. Warga disyaratkan harus memakai masker. Syarat disiplin prokes ini, dilakukan oleh Dwiyana Bekti selaku Kepala Desa Ngepung.
Aksi yang dilakukan oleh Dwiyana Bekti ini patut ditiru. Meskipun sempat kesulitan, pemahaman disiplin prokes tetap diterapkan. Bahkan meskipun penyebaran Covid-19 dibilang sudah mereda saat ini, disiplin prokes tetap diterapkan.
Saat musim kemarau untuk mendapatkan air bersih, warga biasanya harus mengambil air bersih ke sungai di tengah hutan. Jarak dari pemukiman ke hutan, bisa ditempuh 5 kilometer. Sementara, ada 350 Kepala Keluarga dengan 600 Jiwa yang terdampak.
Setiap jarak rumah warga itu, disediakan tandon air. Dalam satu dusun ini, ada 24 titik tandon air yang bisa diisi oleh BPBD Nganjuk. Saat warga mendengar suara bantuan air bersih, mereka langsung lari mendatangi titik ‘droping’ dengan membawa timba cat dan jerigen sebesar 25 kilogram.
“Kita memang langganan tiap tahun kesulitan air, kita di droping air dari BPBD,” ujar Dwiyana Bekti, Minggu (12/09/2021).
Pantauan FaktualNews.co dilokasi saat droping air, dihadiri Yunita Kasi Kedaruratan BPBD Nganjuk, Danramil Lengkong Kapten Inf Joko Heri Susanto, Kapolsek Lengkong Iptu Roni Andrias Suharto dan jajaran Bhabinkamtibmas serta Bhabinsa di Desa Ngepung. Mereka membantu relawan BPBD Nganjuk dan mengontrol warga yang belum pakai masker.
Rombongan droping air ini mengajak warga, untuk tetap mematuhi prokes saat mengantri. Warga yang mengambil air bersih ini, semuanya di kalangan ibu-ibu. Timba cat dan jerigen sebesar 25 kilogram yang berisi air itu diangkat langsung oleh ibu-ibu itu.
Saat droping dilakukan, Dwiyana menyampaikan kepada belasan ibu-ibu itu untuk wajib pakai masker saat ambil air bersih dari BPBD Nganjuk. “Ayo pakai masker dulu, ini maskernya dipakai, yang belum sini saya pasangkan,” ajaknya ke warga yang mengantri.
Menurutnya, masker memang disediakan untuk mengantisipasi kerumunan dan ada warga yang tidak pakai masker.
Sementara salah satu warga yang mengantri dari RW 002, Dusun Sendanggogor, Yati (32) mengatakan, bahwa rela mengantri karena sudah kekeringan dan tidak ada air bersih.
Terkait syarat saat mengambil air bersih harus pakai masker, menurut Yati, hal ini memang baik dilakukan. Karena memakai masker juga memang perlu. “Ya meskipun antri, kita diminta pakai masker, ya nggak apa-apa,” ujar Yati dengan bahasanya.