PPKM di Lumajang Sulit Turun Level, Kadiskes: Vaksinasi Berjalan Lamban
LUMAJANG, FaktualNews.co – Status PPKM di Kabupaten Lumajang diprediksi sulit turun ke level 2, dikarenakan capaian vaksin yang dilakukan sejuah ini masih rendah, sekitar 13 persen dari jumlah penduduk.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Lumajang yang juga Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lumajang, dr Bayu Wibowo Ignasius.
Dijelaskan Bayu Wibowo Ignatius, pemerintah mensyaratkan level PPKM di suatu daerah dapat turun ke level 2 apabila capaian vaksinasi Covid-19 tembus 70 persen.
“Diketahui, dari data Dinkes Kabupaten Lumajang, cakupan vaksinasi per tanggal 14 September 2021 baru mencapai 245.847 warga,” kata Bayu, Kamis (16/09).
Adapun rinciannya, tahap pertama 157.745, kedua 83.640, dan ketiga 2.366. Sedangkan target vaksinasi Covid-19 yang harus dituntaskan sebanyak 800 ribu lebih.
Disampaikan Bayu Wibowo Ignatius, pelaksanaan vaksinasi di Lumajang berjalan lamban.
Lambatnya progres itu disebabkan minimnya jatah vaksin Covid-19 yang terdistribusi ke kabupaten ini.
“Kalau dibandingkan dengan kota-kota lain, dari pertama selalu mendapat jatah minim. Kami sering dilema ketika menggaungkan ajakan ayo vaksin, karena nyatanya stok di sini sering kosong,” katanya.
Sebetulnya, Lumajang ditarget 5 ribu vaksin sehari. Namun, dalam program percepatan vaksinasi Covid-19 pemda tak diizinkan mengalokasikan anggaran untuk pengadaan vaksin Covid-19.
Suplai dosis vaksin Covid-19 bergantung kiriman dari pemprov maupun kementerian.
“Vaksin Covid-19 dari pusat itu turunnya lewat provinsi, baru sampai sini (Lumajang). Semua pengaturan jatah diatur dari Pemprov. Makanya saya dan Pak Bupati berencana akan mengirimkan surat ke Gubernur untuk meminta tambahan vaksin agar status level PPKM juga segera turun,” pungkasnya.