SITUBONDO, FaktualNews.co – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Situbondo membekali anak muda dengan berbagai aktivitas positif, sebagai upaya pencegahan dini guna mengantisipasi menyebarnya paham radikalisme.
Kepala Badan Kesbangpol Situbondo Basuki mengatakan, itu dilakukan karena anak muda masih menjadi sasaran utama dalam menerapkan pemahaman radikal.
“Sehingga untuk mengantisipasi menjadi sasaran penyebaran paham radikal, anak muda perlu diberi aktivitas positif sejak dini,” ujar Basuki, Kamis (16/9/2021).
Menurutnya, banyak aktivitas positif yang bisa dilakukan oleh anak muda sejak masih berada di bangku sekolah. Salah satunya, aktivitas fisik untuk mengisi waktu luang anak muda tersebut.
“Anak muda bisa dilatih bermacam keahlian, baik keahlian ekonomi, keterampilan, serta dilatih bermacam skill, agar waktu luang mereka diisi dengan aktivitas yang positif,”bebernya.
Basuki mengakui, penggunaan smartphone yang makin luas memiliki pengaruh besar. Saat ini, hampir semua kalangan memiliki telepon pintar yang bisa digunakan untuk mengakses apa saja secara mudah.
“Terlebih dalam situasi pandemi seperti saat ini, smartphone menjadi fasilitas utama dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Jadi, hampir sebagian besar anak SD sampai SMA sudah memiliki smartphone,” ungkapnya.
Namun, kata Basuki, smartphone akan memiliki dampak baik bila digunakan secara positif. Sebaliknya, juga dapat memiliki dampak buruk bila digunakan dengan tidak baik.
“Sebagai orang tua, harus sebisa mungkin untuk membatasi aktivitas anak menggunakan smartphone. Karena, mereka mengakses apa saja secara mudah. Tujuannya, anak tidak terpengaruh hal buruk yang merugikan,” jelasnya.
Selain itu, Basuki mengatakan jika anak muda harus bisa memilih teman atau kelompok teman yang baik setiap harinya.
“Jangan sampai karena salah memilih pertemanan, cenderung mengarah ke sesuatu hal yang tidak baik, salah satunya menghindari kelompok yang rentan menerapkan paham radikalisme,” pungkasnya
Aldi Firmasyah, salah siswa SMA 1 Situbondo mengatakan, peran pemuda sangat penting dalam mencegah penyebaran paham radikal, terutama di Indonesia.
Lingkungan sekitar menjadi faktor utama dalam mempertahankan sikap toleransi dan menangkal persebaran radikalisme.
“Sebagai generasi muda, tentu menjadi figur penting agar penyebaran radikalisme tidak terjadi. Tentu hal tersebut turut membutuhkan peran aktif dari berbagai pihak, untuk bersama-sama mencegah munculnya radikalisme,” bebernya.