NGANJUK, FaktualNews.co – Ibu hamil di Kabupaten Nganjuk sudah bisa mendapat vaksinasi di Puskesmas di wilayah tinggalnya mulai Kamis (18/9/2021).
Bagi yang masih khawatir perihal kondisi kesehatannya dan janin di kandungannya, bisa berkonsultasi ke bidan dan kader Keluarga Berencana (KB) yang telah disiagakan.
Dalam pemberian suntikan vaksin, ibu hamil mendapat perlakuan dan pelayanan yang sedikit berbeda dengan vaksinasi pada umumnya. Salah satunya degan penyiapan bidan dan kader KB untuk berkonsultasi.
Kepala Perwakilan (Kaper) Badan Kependudukan Keluarga berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur (Jatim), Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan perlu untuk memberikan pemahaman dan penyuluhan khusus kepada keluarga bumil.
Teguh mengatakan, vaksinasi bagi bumil itu harus lebih istimewa. Edukasi kepada orang tua, suami dan yang mengandung janin itu sangat diperlukan.
“Karena ibu hamil kondisinya lemah, di masa pandemi kalau terkena covid, rentan sekali,” ujar Teguh saat ditemui FaktualNews.co.
Mengingat, menurut Teguh, tingkat kematian bumil di masa pandemi itu lebih tinggi dibandingkan sebelum masa pandemi ini. Harus ada penyadaran ke masyarakat, sebutnya, bahwa vaksinasi ini semata-mata untuk menjaga kesehatan dan keselamatan bumil dan janin.
Berdasarkan pendataan keluarga di Jatim Tahun 2021, sebut dia, ada 187.151 orang bumil. Jumlah itulah yang akan menjadi tarjet vaksinasi bertahap dari BKKN Jatim. Jumlah bumil untuk Nganjuk, ada 3947 orang.
Kemudian alokasi vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) untuk Jatim, ada 200.000 vial vaksin jenis Sinovac. Lalu dari BKKBN Jatim, mengalokasikan ke 10 Kabupaten/Kota. Untuk wilayah Nganjuk, dialokasikan 20.000 vaksin.
Itulah upaya pemerintah. Kini kepada keluarga bumil, dia berpesan untuk menjaga kesehatan ibu dan anak atau janin dalam kandunganya. Caranya saat ini dengan menjalani vaksinasi Covid-19, dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) baik.
“Kalau dua-duanya ini bisa dilaksanakan dengan baik, insya’allah kita akan tetep sehat,”
Sementara itu, Kepala Dinas PPKB Nganjuk, Widyasti Sidhartini mengatakan vaksinasi tahap pertama ini memang dari 20.000 dosis itu. Kemudian tarjetnya, ada 252.000 bumil atau ibu menyusui yang divaksin di Nganjuk.
“Vaksinasi itu akan dilaksanakan di setiap puskesmas-puskesmas, tapi kalau diluar dari ibu hamil itu akan dilaksanakan di berbagai tempat,”ujar Widyasti.
Untuk selain bumil, vaksin ini bisa didapatkan ke dunia pendidikan dan di pesantren. Terus organiasi masyarakat seperti Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah dan lainya itu bisa mengajukan.
Bagi bumil yang masih takut, ragu dan khawatir untuk vaksinasi Covid-19, sebut dia, bisa berkoordinasi ataupun konsultasi ke Bidan dan kader KB yang ada di wilayahnya.
“Untuk bertanya dan mendapatkan edukasi, supaya yakin bahwa vaksin untuk ibu hamil itu tidak membayakan untuk dirinya dan janin,” ungkapnya.