FaktualNews.co

Ecoprint Jadi Andalan IKM Batik di Kota Kediri Bertahan Selama Pandemi

Kewirausahaan     Dibaca : 718 kali Penulis:
Ecoprint Jadi Andalan IKM Batik di Kota Kediri Bertahan Selama Pandemi
FaktualNews.co/Moh Muajijin
Sri Ayani saat membuat pola untuk motif batik karyanya, Sabtu (18/9/2021).

KEDIRI, FaktualNews.co – Siapa sangka beragam jenis flora atau tumbuh-tumbuhan bisa dimanfaatkan untuk membuat sebuah karya batik yang unik. Inovasi dan kreativitas berbasis nature itulah yang dikembangkan oleh kelompok industri kecil menengah (IKM) Batik yang berlokasi di Kelurahan Bandar Lor, Kota Kediri.

Dengan aneka motif tumbuhan tersebut, para perajin IKM batik di Kelurahan Bandar Lor Kota Kediri mampu bertahan di masa pandemi ini.

Pemilik IKM Top Cemerlang Batik Sri Ayani mengaku, awalnya ia membuka produk batik tulis dan jumput karena ingin melestarikan warisan budaya. Apalagi saat ini batik tulis dan jumputan sudah banyak IKM di Kota Kediri yang memproduksi dengan jumlah yang lebih besar.

“Namun karena banyak IKM yang usahanya batik tulis dan jumput, sehingga kami harus mempunyai inovasi dan akhirnya saya beralih ke batik ecoprint. Dan alhamdulillah peluang di pasaran sangat positif, karena saat ini masih belum banyak di kenal di Kota Kediri, jadi peluang usahanya lebih besar,” terang Ari Ayani, pemilik IKM batik Top Cemerlang, Sabtu (18/9/2021).

Selain unik menurut Ayuni pembuatan ecoprint terbilang lebih mudah dibandingkan batik tulis.

“Selain agar beda dari yang lain, ecoprint ini pembuatannya lebih cepat dan mudah. Apalagi bahan baku pewarnanya juga ramah lingkungan,” terangnya.

Ayuni menjelaskan bahwa untuk pewarna ecoprint menggunakan kayu, dedaunan dan bunga.

“Tidak seperti batik tulis atau cap yang pewarnaanya menggunakan bahan kimia, ecoprint menggunakan unsur-unsur alami tanpa bahan sintetis atau kimia. Karena itulah batik ini sangat ramah lingkungan dan tidak menimbulkan pencemaran air, tanah atau udara,” jelasnya.

Selain menggunakan pewarna alami, motif yang digunakan pada ecoprint juga berasal dari daun, bunga dan ranting.

“Di sinilah letak seni dan keunikan ecoprint, karena baik warna maupun motif tidak bisa diulang sekalipun bahan dan proses pembuatan sama,” ungkap Ayuni.

Berkat keunikan produknya ini, Ayuni kerap kali mendapatkan pesanan dari luar kota hingga luar daerah, seperti Surabaya dan Kalimantan.

“Alhamdulillah karena teman banyak, ada saja yang pesan ecoprint, tapi karena saat ini untuk pengerjaannya masih saya sendiri jadi belum bisa menerima pesanan dalam jumlah besar,” ujarnya.

“Kedepan pengennya juga menambah karyawan dan memperbesar tempat produksi. Insyallah kalau ada rejeki juga kepengen membuat galeri untuk memajang batik ecoprint yang siap jual,” ujarnya.

Saat ini dukungan dari Pemkot Kediri melalui Disperdagin Kota Kediri sangat membantunya dalam membangun usaha batik ecoprint ini.

“Sejak mulai mendirikan usaha batik pada tahun 2016, Pemkot Kediri begitu banyak berkontribusi. Mulai dari memberikan pelatihan keterampilan membatik, membantu pemasaran produk saya di pameran, pelatihan market place, membantu izin usaha dan juga menjembatani saya untuk mendapatkan sertifikat kompetensi di Semarang dan Surabaya,” tutupnya.

Sementara Pemkot Kediri juga mendukung penuh inovasi dari para IKM batik di Kota Kediri. Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri, memberikan bantuan legalitas usaha hingga promosi produk secara online dan offline, untuk membantu agar para pelaku IKM dapat terus berkembang.

“Tentu kami akan selalu berupaya membantu IKM-IKM di Kota Kediri agar terus berkembang dan mampu survive di masa pandemi yang  berkepanjangan ini. Yang terpenting para pelaku IKM juga harus ikut berusaha, terus berkreasi dan berinovasi,”ujar Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari singkat melalui aplikasi layanan whatsapp. (Aji)

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh