JEMBER, FaktualNews.co – Bekas tanah longsor dan pohon tumbang di Jalur Gumitir kilometer 37 masih belum selesai dibersihkan. Pasalnya, urukan tanah campur lumpur masih menumpuk di satu bagian jalan.
Dari data yang dihimpun petugas TRC BPBD Jember, tinggi longsoran kurang lebih 25 meter dan lebar 15 meter hingga menutup satu bagian jalan.
Anggota Mapolsek Silo bersama TRC BPBD Jember dan relawan lainnya, menunggu kedatangan alat berat Backhoe untuk memindahkan urukan tanah bekas longsor.
Pantauan di lokasi kejadian hingga pukul 05.00 WIB, Senin (20/9/2021) pagi, buka tutup arus kendaraan masih dilakukan.
“Kita masih menunggu alat berat Backhoe untuk membersihkan sisa longsoran. Alatnya itu infonya dari Dinas PU Provinsi,” kata salah seorang anggota TRC BPBD Jember, Sukirno.
Untuk batang pohon jenis kokap yang ikut tumbang karena longsoran sudah dipotong menjadi bagian-bagian kecil.
“Makanya sejak pukul 2 dini hari tadi arus kendaraan mulai lancar dengan menerapkan buka tutup arus bergantian. Baik dari arah Jember-Banyuwangi ataupun sebaliknya,” sambungnya.
Namun karena sisa longsoran masih menutup satu bagian jalan, petugas membutuhkan alat berat backhoe tersebut.
“Info tadi yang kami terima, alat berat backhoe sudah berangkat menuju lokasi longsor. Kita masih nunggu,” pungkasnya.
Terpisah, Kapolsek Silo AKP Suhartanto mengatakan pihaknya masih terus melakukan pemantauan di lokasi bekas longsoran.
“Termasuk kami juga mengatur arus lalu lintas di lokasi longsoran kilometer 37 ini. Untuk arus lalu lintas terpantau lancar dengan menerapkan buka tutup arus. Karena satu bagian jalan masih tertutup longsoran,” ujar pria yang akrab dipanggil Tanto ini.
Sebelumnya diberitakan, Terjadi longsor di Jalur Gumitir, Kecamatan Silo pada kilometer ke 37 sekitar pukul 22.00 WIB, Minggu (19/9/2021) malam. Akibat musibah longsor ini jalur nasional yang menghubungkan Kabupaten Banyuwangi-Jember lumpuh total.
Musibah longsor itu diakibatkan karena tumbangnya Pohon Kokap berdiameter kurang lebih 60 cm dan lilit (akar) sepanjang 200 meter.