BLITAR, FaktualNews.co-Di tengah mahalnya pakan ternak ditambah turunnya harga telur ayam. Membuat peternak ayam petelur di Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, terancam gulung tikar. Pasalnya hampir sebulan ini harga telur anjlok, hanya Rp 14 ribu perkilo gramnya. Padahal sebelumnya harga telur antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kilo gramnya.
Peternak ayam petelur asal Desa Kebonduren, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Sukarman mengatakan, sejak turunnya harga telur ayam, banyak peternak di Blitar yang terancam gulung tikar. Pasalnya, di tengah harga telur anjlok harga pakan justru naik drastis.
“Tidak sesui hasilnya mas saat ini. Karena harga telur saat ini hanya Rp 14 ribu, sebelumnya antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per kilo gramnya. Sedangkan harga pakan sekarang untuk sentrat Rp 420 ribu persaknya, “ujar Sukarman.
Dijelaskan Sukarman, setiap harinya untuk ayam seribu ekor menghabiskan dana Rp 1 juta. Sedangkan hasil telurnya hanya mendapatkan Rp 500 ribu.
“Artinya setiap hari peternak rugi sampai Rp 500 ribu, “kata Sukarman Selasa (21/9/2021).
Sukarman menambahkan, tidak hanya diambang kerugian, saat ini juga peternak juga kesulitan untuk membayar karyawan karena pendapatan menipis.
“Jadi jika harga telur ini tidak segera naik, maka banyak peternak yang mengafkir ayamnya. Karena tidak bisa beli pakan, sebab harga pakan naik semua,”ujarnya
Menurut Sukarman, tidak hanya harga pakan sentrat yang naik. Namun harga jagung juga masih tergolong tinggi. Saat ini harga jagung masih bertahan sebesar Rp 6 ribu perkilo gram. Sedangkan untuk kebutuhan setiap hari membutuhkan satu kwintal jagung untuk campuran dua ribu ayam petelur.
“Ya kami berharap, keluhan peternak ini segera diatasi pemerintah, agar peternak bisa pulih kembali dan bisa memperbaiki ekonomi seperti biasanya,”pungkasnya.