LAMONGAN, FaktualNews.co – Menyebut Lamongan, orang nyaris selalu ingat soto dan nasi boran, dua jenis kuliner khas daerah setempat.
Kedua jenis kuliner tersebut kini menerima sertifikat hak paten dari Kemenkumham RI sebagai label khusus yang identik kuliner Nusantara dari Kabupaten Lamongan.
“Alhamdulillah Soto Lamongan dan Nasi Boran menerima sertifikat hak paten sebagai salah satu kekayaan kuliner dari Lamongan,” kata Muhammad Zamroni, Kepala Disperindag Lamongan Muhammad Zamroni, Rabu (22/09/2021).
Zamroni menambahkan, sebelumnya, seperti wingko dari Kecamatan Babat yang sekarang milik kota lain. Maka dia mendaftarkan dua kuliner tersebut untuk mendapat hak paten guna menjaga kemungkinan diklaim daerah lain atau bahkan negara lain.
“Proses pendaftaran produk kuliner untuk mendapatkan hak paten ini, diawali pendaftaran ke Dinas Perindustrian Jatim untuk kemudian diteruskan ke Kemenkumham RI, dan membutuhkan waktu relatif lama,” ujarnya.
Secara rinci Zamroni menjelaskan, perjalanan hingga mendapatkan hak paten. Di antaranya, ada waktu sanggah, apakah produk semacam ini ada yang sama dengan produk dari daerah lain atau tidak.
“Kekhasan nasi Boranan hanya di Lamongan, ditambah ikan sili yang khas juga. Sedangkan soto Lamongan juga tidak sama dengan daerah lain,” Jelasnya.
Nasi Boran yang sambal bumbunya mirip dengan bali atau bumbu cabai namun ada parutan kelapanya yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
“Nasi boran adalah nasi yang dibubuhi sambal dengan berbagai ikan seperti, ikan sili, bandeng, udang, ikan gabus, ayam, tahu, tempe di dalam satu wadah,” ungkap Zamroni menjelaskan.
Sedangkan untuk soto Lamongan, ciri paling menonjol adalah ada taburan koya. Soto Lamongan ini memiliki kekhasan tersendiri dan lain jika dibandingkan dengan soto dari daerah lain.
“Soto yang berisi irisan ayam, jeroan ayam, kulit ayam, telur, yang diberi koya, sambal dan jeruk nipis,” terangnya.
Selain dua kuliner tersebut, kuliner tahu campur juga sedang dalam proses pengajuan hak paten.
“Nasi boran adalah nasi yang dibubuhi sambal dengan berbagai ikan seperti, ikan sili, bandeng, udang, ikan gabus, ayam, tahu, tempe di dalam satu wadah,” ungkap Zamroni menjelaskan.
Sedangkan untuk soto Lamongan, ciri paling menonjol adalah ada taburan koya. Soto Lamongan ini memiliki kekhasan tersendiri dan lain jika dibandingkan dengan soto dari daerah lain.
“Soto yang berisi irisan ayam, jeroan ayam, kulit ayam, telur, yang diberi koya, sambal dan jeruk nipis,” terangnya.
Selain dua kuliner tersebut, kuliner tahu campur juga sedang dalam proses pengajuan hak paten.