JAKARTA, FaktualNews.co – Klaster Covid-19 di sekolah mulai muncul usai penerapan pembelajaran tatap muka atau PTM terbatas. Info lengkap terkait sebaran kasus Covid-19 di sekolah bisa diketahui di https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-dashboard-spasial.
Data jumlah klaster Covid-19 berbeda di tiap provinsi bergantung dari tingkat disiplin protokol kesehatan, usaha pencegahan, dan cepatnya penularan. Jumlah klaster berubah tiap hari, berikut update terkini Kamis (23/9/2021)
Selain per provinsi, data klaster Covid-19 juga disusun per jenjang sekolah. Berikut updatenya
Daftar klaster COVID-19 selama PTM terbatas di tiap jenjang sekolah
Jenjang SMA menempati jumlah klaster tertinggi yakni sebesar 4,55 persen. Jumlah ini setara 109 klaster Covid-19 pada PTM yang diselenggarakan dari total 2.398 sekolah yang menjadi responden.
Di bawah jenjang SMA, ada jenjang SMP yang memiliki jumlah klaster Covid-19 PTM sebanyak 244 dari 7.154 responden sekolah. Artinya, sebanyak 3,41 persen sekolah tingkat SMP memiliki klaster Covid-19.
Sejumlah 13 sekolah luar biasa (SLB) menjadi klaster Covid-19. Jumlah ini ditarik dari 400 sekolah responden. Jadi, ada 3,25 persen klaster Covid-19 pada PTM jenjang SLB.
Terdapat klaster Covid-19 pada 70 sekolah menengah kejuruan (SMK) dari total 2.332 sekolah responden. Artinya, ada 3,01 persen sekolah jenjang SMK dengan klaster Covi-19.
Pada tingkat sekolah dasar, ada 583 klaster Covid-19 dari total 21.076 sekolah yang menjadi responden. Maka, ada 2,77 persen SD yang menjadi klaster Covid-19.
Dari 13.131 sekolah jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), ada 251 sekolah yang menjadi klaster Covid-19. Sehingga, 1,91 persen dari total responden sekolah PAUD menjadi klaster.
Data ini diambil dari Aplikasi Survey Sekolah milik Kemdikbud ristek yang diupdate pada Kamis (23/9/2021). Buat yang masih harus PTM terbatas atau PJJ tetap disiplin prokes ya.