FaktualNews.co

Kasus Pembunuhan di Wlingi Blitar, Pembuluh Darah di Leher Korban Putus

Peristiwa     Dibaca : 1235 kali Penulis:
Kasus Pembunuhan di Wlingi Blitar, Pembuluh Darah di Leher Korban Putus
FaktualNews.co/Dwi Haryadi
Petugas saat mengevakuasi korban di lokasi kejadian.

BLITAR, FaktualNews.co – Kematian MK (31) warga Desa Soso, Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, disebabkan oleh putusnya pembuluh darah di bagian leher akibat luka tusukan.

Kesimpulan tersebut didapat kepolisian setelah petugas melakukan autopsi terhadap jenazah MK di rumah sakit Mardi Waluyo, Wlingi.

Tusukan di leher korban tersebut menyisakan luka menganga sedalam 12 sentimeter, lebar 4 sentimeter dan panjang 11 sentimeter.

“Bedasarkan hasil autopsi rumah sakit Mardi Waloyo Wlingi, korban mengalami luka di leher dan lambung korban hancur,” kata Kasi Humas Polres Blitar, Iptu Udiyono, Kamis (23/9/2021).


Berita sebelumnya:

Polisi Masih Buru Terduga Pelaku Pembunuhan Usai Pesta Miras Di Wlingi Blitar
Pemuda Wlingi Blitar yang Tewas, Diduga Dibunuh Teman Pesta Miras
Warga Wlingi Blitar Ditemukan Tewas Berlumuran Darah


Udiyono menambahkan, petugas juga mendapati luka pada bagian kepala korban.

Menurut Udiyono, sejauh ini petugas telah memeriksa beberapa saksi dan mengarah pada rekan korban berinisial MZA (22) yang saat ini masih dalam pengejaran polisi.

“Hingga saat ini petugas sudah memeriksa sebanyak tujuh orang saksi. Sedangkan terduga pelaku saat ini masih dalam pengejaran tim resmob Polres Blitar karena lari ke hutan wilayah Malang,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, MK (31) ditemukan meningal dunia dengan tubuh bersimbah darah di depan rumah jagal sapi Jalan Merbabu, Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Rabu (22/9/2021) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Diduga, korban meningal akibat dianiaya teman pesta miras. Saat ini petugas masih mengejar rekan korban yang diduga sebagai pelaku berinisial MZA (22) warga Kelurahan Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh