JOMBANG, FaktualNews.co – Program percepatan pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok masih terus berlangsung. Kali ini, giliran kalangan tunawisma di Jombang, Jawa Timur mendapat giliran vaksinasi covid-19 dari Polres Jombang.
Ada puluhan orang yang menjalani suntik vaksin yang berlangsung di Pendopo Pemkab setempat, Kamis (23/9/2021).
Kegiatan ini menerapkan protokol kesehatan secara ketat untuk mencegah penularan virus mematikan itu.
Satu per satu warga yang mendapat jatah vaksin ini diperiksa kesehatannya terlebih dahulu, mulai dari cek suhu tubuh hingga tensi darah. Mereka juga diminta menjaga jarak antrean dan tidak melepaskan masker.
Kapolres Jombang, AKBP Agung Setyo Nugroho mengatakan kegiatan vaksinasi tersebut merupakan ikhtiar Polri untuk membantu pemerintah dalam rangka mempercepat pembentukan herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Ini upaya kita agar seluruh lapisan masyarakat bisa memperoleh vaksinasi COVID-19 untuk memperkuat imun tubuhnya,” katanya.
Polri sengaja menyasar kalangan tunawisma karena selain cukup rentan, selama ini belum terfasilitasi vaksinasi. Menurut Agung, tunawisma juga sangat terdampak adanya pandemi yang sudah berlangsung lebih dari satu setengah tahun tersebut.
“Tunawisma saat ini sangat terdampak COVID-19 secara ekonomi. Makanya kami menggandeng Pemerintah Daerah untuk memberikan bantuan selain juga memperhatikan kesehatannya,” katanya.
Selain memberikan vaksinasi, kata Kapolres, pihaknya juga menyalurkan bantuan kepada para tunawisma untuk meringankan kebutuhannya sehari hari.
“Jadi (tunawisma) kita vaksin COVID-19, setelah divaksin, kita juga berikan bantuan sembako untuk meringankan beban mereka,” lanjutnya.
Bupati Jombang, Mundjidah Wahab menuturkan, sampai saat ini, vaksinasi untuk dosis 1 mencapai 70 persen. Sedang vaksinasi dosis 2 sebanyak 49 persen dari 1 juta lebih orang yang menjadi sasaran vaksinasi.
“Alhamdulillah Jombang sudah masuk level 1, karena capaian vaksinasi yang pertama kita sudah 70 persen, kemudian dosis dua sudah 49 persen,” katanya.
Saat disinggung mengenai capaian vaksinasi untuk kelompok lanjut usia yang masih rendah baru mencapai 47,1 persen, Mundjidah menyebut akan melakukan jemput bola dan menggelar vaksinasi di desa-desa.
Dia mengatakan, salah satu faktornya karena banyak yang khawatir terhadap penyakit yang dideritanya atau memiliki komorbid.
“Lansia akan kita jemput bola dan pelaksanaanya di desa, karena kalau di puskesmas terlalu jauh dari rumahnya,” ungkapnya.
“Mereka itu ga faham kalau sebelum divaksin itu ada pemeriksaan. Mereka sudah lebih dulu khawatir terhadap penyakitnya. Jadi, nanti akan ada tracing dan diberikan pemahaman, baru setelah itu divaksin,” tandasnya.