Di Tengah Pandemi, Warga Mojokerto Ini Meraup Untung dengan Budidaya Melon
MOJOKERTO, FaktualNews.co – Wabah pandemi Covid-19 membuat sejumlah sektor usaha baik itu di bidang pertanian, wisata dan sektor usaha lainnya mengalami keterpurukan.
Meski begitu, pandemi Covid-19 bukan berarti menjadi alasan untuk berhenti berkreasi, berinovasi, yang justru bisa memenuhi pundi-pundi dengan rupiah.
Muhammad Fatihul Munir, pemuda berusia 35 tahun asal Desa Jiyu, Kecamatan Kutorejo, Mojokerto, misalnya.
Dia berhasil membudidaya buah melon jenis Sakata Glamor di lahan seluas 600 meter persegi di Dusun Pelintahan Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto.
Di lahan seluas itu, ia dapat menanam antara 1.300 sampai 1.500 bibit buah melon dengan sistem bertani ala green house ini sangat.
Menurutnya, sistem ala green house sangat menguntungkan. Sehingga dia berencana membuka wisata petik buah melon untuk khalayak umum pada 25 September 2021.
Untuk masuk wisata dadakan petik buah melon di green house milik Munir ini, pengunjung tidak dipungut biaya.
Hanya saja pengunjung yang mengambil buah melon akan ditarik biaya sesuai dengan berat buah melon yang bakal dibawa pulang. Selain itu, pengunjung juga tidak boleh makan di dalam lokasi green house.
“Harganya bervariasi dilihat dari kualitas, ada yang Rp 10-15 ribu, ada juga yang Rp 15-20 ribu. Yang paling tinggi harganya Rp 25-30 per kilogram,” kata Munir, Jumat (24/9/2021).
Namun, lanjut Munir, dirinya tidak akan membuka dengan waktu yang lama. Hanya sepekan saja.
“Saya buka selama satu minggu ke depan. Sampai buah yang sudah masak habis, sisanya nanti akan saya jual sendiri ke tengkulak,” ungkapnya.
Mantan pegawai honorer Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto itu bercerita, ia bertani buah melon ala green house ini sejak setahun lalu dengan menyewa lahan pekarangan warga seluas 600 meter persegi.
Sekali panen, ia mampu menghasilkan 1,5 sampai 2 ton dari sistem pertanian ruangan alias green house. Dalam setahun ia bisa panen 4 kali.
“Melon jenis Sakata Glamor ini menguntungkan. Setiap panen untung bisa Rp 25 sampai 30 juta. Dalam satu tahun, Munir bisa 4 kali panen. Artinya, ia mendapatkan untung bersih Rp 80-100 juta dalam kurun waktu satu tahun,” beber Munir.