BLITAR, FaktualNews.co – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan serpihan barang diduga peningalan barang dari masa Dinasti Song.
Temuan diperoleh setelah 5 hari survei ekskavasi temuan batu bata kuno di Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, Jumat (24/9/2021).
Arkeolog BPCB Jatim Nonuk Kristiana mengatakan, selama lima hari menjalankan proses survei ekskavasi, ada delapan lokasi yang berhasil dibuka.
Delapan kotak galian arkeologis tersebut rata-rata berisi batu-bata kuno dengan bentuk fragmentaris.
“Selama lima hari ini di Blitar kami berhasil membuka delapan kotak, delapan kotak tersebut terlihat struktur bangunan pagar,” kata Arkeolog BPCB Jatim.
Nonuk menambahkan, dari integrasi data tes speed BPCB menemukan struktur bangunan mengarah ke utara selatan dengan lebar 14,41 meter, dan membujur ke timur barat dengan panjang 19,40 meter.
“Dari integrasi data tes speed, kemungkinan adanya struktur mengarah ke utara selatan 14,41 meter, serta empat kotak data arkeologis ke arah timur ke barat 19,40 Meter,” ujarnya
Dijelaskan Nonuk,selain menemukan batu bata berbentuk pagar petugas juga menemukan pecahan-pecahan gerabah berupa pasu, kriyo, ada gacok, ada jambangan.
Dari interprestasi awal dimungkinkan di area persawahan ini merupakan situs hunian atau permukiman.
“Dari pecahan-pecahan ini kita bisa melakukan interprestasi awal bahwa di area ini merupakan situs hunian, hal ini terlihat adanya pecahan keramik dari masa Dinasti Song,” pungkasnya.
di Blitar Berakhir, BPCB Jatim Temukan Serpihan Era Dinasti Song
BLITAR, FaktualNews.co – Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan serpihan barang diduga peningalan barang di era Dinasti Song.
Temuan diperoleh setelah 5 hari survei ekskavasi temuan batu bata kuno di Kelurahan Karangtengah Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, Jumat (24/9/2021).
Arkeolog BPCB Jatim Nonuk Kristiana mengatakan, selama lima hari menjalankan proses survei ekskavasi, ada delapan lokasi yang berhasil dibuka.
Delapan kotak galian arkeologis tersebut rata-rata berisi batu-bata kuno dengan bentuk fragmentaris.
“Selama lima hari ini di Blitar kami berhasil membuka delapan kotak, delapan kotak tersebut terlihat struktur bangunan pagar,” kata Arkeolog BPCB Jatim.
Nonuk menambahkan, dari integrasi data tes speed BPCB menemukan struktur bangunan mengarah ke utara selatan dengan lebar 14,41 meter, dan membujur ke timur barat dengan panjang 19,40 meter.
“Dari integrasi data tes speed, kemungkinan adanya struktur mengarah ke utara selatan 14,41 meter, serta empat kotak data arkeologis ke arah timur ke barat 19,40 Meter,” ujarnya
Dijelaskan Nonuk,selain menemukan batu bata berbentuk pagar petugas juga menemukan pecahan-pecahan gerabah berupa pasu, kriyo, ada gacok, ada jambangan.
Dari interprestasi awal dimungkinkan di area persawahan ini merupakan situs hunian atau permukiman.
“Dari pecahan-pecahan ini kita bisa melakukan interprestasi awal bahwa di area ini merupakan situs hunian, hal ini terlihat adanya pecahan keramik dari masa Dinasti Song,” pungkasnya.
Dinasti Song adalah salah satu dinasti yang memerintah di Tiongkok antara tahun 960 sampai dengan tahun 1279 sebelum Tiongkok diinvasi oleh bangsa Mongol.