FaktualNews.co

Cerita Pencari Rongsokan di TPA Kedungdowo Nganjuk, Panen Rezeki di Masa Pandemi

Kewirausahaan     Dibaca : 743 kali Penulis:
Cerita Pencari Rongsokan di TPA Kedungdowo Nganjuk, Panen Rezeki di Masa Pandemi
FaktualNews.co/Istimewa
Warso dan Dami, sepasang suami istri saat mencari barang bekas di TPA Kedungdowo Nganjuk, Sabtu (25/9/2021).

NGANJUK, FaktualNews.co – Belasan orang tampak memilah berbagai barang berbahan plastik, kertas, botol plastik, botol kaca dan lainya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kedungdowo, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk.

Dengan bersepatu boots, berbaju lengan panjang, memakai topi atau capil untuk melindungi tubuhnya, mereka mencari barang-barang itu di tumpukan sampah, mengumpulkan dan kemdian mejualnya.

Mereka juga bawa perlengkapan lainya seperti pisau, pencakar sampah, karung kecil dan karung besar.

“Saya datang dari rumah pagi, tidak mesti, tapi biasanya dari rumah jam delapan pagi,” ujar Mariatun (60) warga Dusun Kebangayu, Desa Kedungdowo, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk, kepada FaktualNews.co, Sabtu (25/09/2021).

Mariatun, biasa disapa Mak Tun, sudah 10 tahun melakoni pekerjaan itu. Keseharianya, berangkat dari rumah Pukul 08.00 WIB menuju ke TPA Kedungdowo dengan menaiki sepeda ontel. Dia pulang sekitar Pukul 16.00 WIB atau saat sudah terkumpul banyak barang.

Pada tumpukan sampah, dia mencari, memilah berbagai jenis plastik, kertas dan botol plastik yang layak dijual. Semuanya dikumpulkan, barang-barang pilahannya yang sudah diwadahi karung itu kemudian ditata dengan.

“Kalau terkumpul 20 karung itu dibawa oleh pulang bapak (suami, red),” ungkap Mak Tun.

Cerita ibu dua anak ini, dalam setengah hari berhasil mengumpulkan 10 kilogram barang bekas. Semu barang itu dimasukan ke dalam karung kecil hingga ke karung besar. Dia tidak memperdulikan lagi bau busuk dan ribuan lalat.

Menurutnya, sudah tidak ada lagi orang yang mengejek aktifitas pekerjaanya. Tetangganya, sebut dia, sudah menyadari dan mengerti.

Menurutnya, belakangan harga jual barang rongsok jenis plastik Rp. 800 per kilogram. Sedangkan botol plastik harganya bervariasi, yakni mulai dari Rp 2.200 hingga Rp 4.000 per kilogram. Sayangnya, harga itu masih tergantung juga oleh si pembeli.

Hal yang sama juga dilakoni oleh Warso (60) dan istrinya bernama Dami (65) warga Dusun Kebangayu, Desa Kedungdowo, Kecamatan/Kabupaten Nganjuk. Sebelum mengais rizki di tempat ini, mereka adalah penjual bawang merah di desanya.

“Saya sudah 10 tahun ini kerja seperti ini,” kata Warso yang biasa dibantu oleh anak dan menantunya di TPA Kedungdowo.

“Alhamdumlillah sampun (sudah, red) kebal, ya tidak kenapa-kenapa, alhamdulillah sehat semua,” ungkap Warso, yang bisa mendapatkan 1 kuintal dalam sehari.

Di luar dugaannya, jelas Warso, harga jual barang rongsok lebih meningkat sejak masa pandemi Covid-19. Yakni, dari harga 500 rupiah naik menjadi 700 hingga 800 rupiah per-kilogram, harga itu bisa lebih mahal bila dijual ke daerah lain.

Meskipun harganya meningkat saat ini dan membuatnya senang. Namun orang yang mencari barang rongsok di tempat tersebut juga semakin banyak. Dia menyebut bisa sampai 15 orang, jauh lebih banyak dibandingkan dahulu.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Muhammad Sholeh