Mantan Ketua Poktan Sri Tani II di Ngawi Diduga Gelapkan Alsintan
NGAWI, Faktualnews.co – Haris Suseno, oknum mantan Ketua Kelompok Tani (Poktan) Sri Tani II, Dusun Karangpoh Desa Sidorejo, Kecamatan Karangjati, Ngawi, diduga menggelapkan beberapa alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand tractor (traktor tangan) dan mesin pengolah tanah.
Dugaan penggelapan dilakukan saat yang bersangkutan menjabat ketua Poktan Sri Tani II, sebelum Poktan Sri Tani II dibubarkan.
Diperoleh informasi dari mantan anggota Poktan Sri Tani II, bantuan alsintan itu diperoleh beberapa kali. Pertama pada 2014, mendapatkan bantuan alsintan berupa hand tractor dari pemerintah.
Selanjutnya secara berturut-turut pada 2015 dan 2016 Poktan tersebut mendapatkan bantuan mesin pengolah tanah sawah.
Namun para anggota poktan tersebut merasa tidak pernah menikmati manfaat dari bantuan pemerintah tersebut.
“Kita tahu poktan mendapatkan bantuan traktor dari pemerintah tiga kali, awalnya tahun 2014. Tetapi setelah mendapatkan bantuan tiba-tiba kelompok tani dibubarkan,” jelas Jamiran, salah satu mantan anggota Poktan Sri Tani II.
Informasi dari mantan poktan Sri Tani II, sebenarnya anggota Poktan Sri Tani II sendiri semula dari Poktan Margo Mulyo.
Poktan Margo Mulyo bubar dan anggotanya dimasukkan ke Poktan Sri Tani II yang saat itu baru berdiri, tahun 2011.
Dari anggota yang merasa namanya tercantum di Poktan Sri Tani II sempat mempertanyakan bantuan pemerintah berupa alsintan.
Bahkan poktan yang ternyata anggotanya juga tergabung dalam Poktan Rukun Tani tersebut sempat menerima bantuan pupuk untuk tanaman tembakau.
Namun pertanyaan mantan anggota soal keberadaan alsintan tersebut tidak mendapatkan jawaban. Alasannya, kelompok tani tersebut telah bubar.
“Setelah berjalannya waktu kok tidak ada pertanggungjawaban. Seharusnya kelompok yang dibentuk secara resmi ada pembentukan dan pembubaran. Kalau memang sudah bubar, bagaimana pertanggungjawabannya,” terangnya, Minggu (26/9/2021).
Hal tersebut dipertanyakan terkait dengan keberadaan tiga alsintan bantuan dari pemerintah yang telah diterima Poktan Sri Tani II tersebut.
Mantan Ketua kelompok tani yang telah bubar tersebut enggan menjelaskan terkait keberadaan alsintan yang pernah diterima tiga kali, pada tahun 2014 hingga 2016 tersebut.
“Iya kalau ketua Sri Tani II memang saya. Dan saat ini sudah tidak ada,” kilah Haris Suseno.
Sewaktu didesak tentang keberadaan alsintan bantuan dari pemerintah, Haris Suseno enggan menjawab dan tidak berkomentar.